Thursday, January 4, 2018

Struktur Lapisan Bumi

Struktur Lapisan Bumi

Bagaimanakah pembagian struktur lapisan bumi?
Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/
9/95/Colorado_River_%282281643145%29.jpg
Litosfer merupakan pembentuk lapisan kulit bumi. Istilah litosfer berasal dari bahasa Yunani, yaitu lithos dan sphera. Lithos berarti batuan dan sphera berarti lapisan. Jadi, dapat diartikan bahwa litosfer adalah lapisan bumi yang terdiri atas materi batuan. Bumi terdiri atas beberapa lapisan, yaitu kerak bumi, selimut bumi, dan inti bumi.

1.    Kerak Bumi (Crust)
Kerak bumi adalah lapisan bumi yang terletak paling luar. Ketebalannya bervariasi antara 8 hingga 32 km. Kerak bumi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu lapisan granitis dan lapisan basaltis. Lapisan granitis didominasi oleh material penyusun batuan granit. Sementara itu, lapisan basaltis didominasi oleh material penyusun batuan yang bersifat basa. Tebal kedua lapisan ini tidak merata. Di bagian benua, lapisannya lebih tebal, terdiri atas lapisan granitis di bagian atas dan lapisan basaltis di bagian bawah. Bagian yang lebih tebal ini disebut sebagai kerak benua, ketebalannya antara 20 hingga 50 km. Sementara itu, pada bagian samudra tidak dijumpai lapisan granitis, hanya terdapat lapisan basaltis. Bagian ini disebut sebagai kerak samudra, dengan ketebalan kurang lebih 5 km.
Kerak bumi juga dapat dibedakan menjadi lapisan sial dan lapisan sima. Lapisan sial tersusun atas silisium dan alumunium, terdapat di bagian atas kerak bumi. Berat jenis rata-rata lapisan ini adalah 2,8 gr/cm3. Lapisan sima tersusun atas silisium dan magnesium, terdapat di bagian bawah kerak bumi. Berat jenis rata-rata lapisan sima adalah 3,2 gr/cm3, lebih padat daripada lapisan sial.

2.    Selimut Bumi (Mantle)
Selimut bumi sering juga disebut sebagai mantel bumi. Mantel bumi berada di bawah lapisan kerak bumi. Batas antara kerak bumi dan selimut bumi disebut lapisan mohorovicic discontinuity. Lapisan selimut bumi memiliki ketebalan sekitar 2.900 km, terdiri atas unsur silikon, oksigen, besi, dan magnesium. Bagian bawah selimut bumi suhunya mencapai 2.200° C, sedangkan suhu di bagian atasnya sekitar 870 °C. Karena adanya perbedaan suhu tersebut, di bagian bawah selimut bumi mengalami pencairan, sedangkan di bagian atas mengalami penggumpalan. Bagian yang mencair menjadi lebih ringan sehingga naik ke atas, sebaliknya bagian yang menggumpal menjadi berat dan turun ke bawah. Akibatnya, terjadi peristiwa yang disebut dengan arus konveksi.

3.    Inti Bumi (Core)
Inti bumi terdapat di bagian yang paling dalam dari lapisan bumi. Antara inti bumi dan selimut bumi dibatasi oleh gutenberg discontinuity. Inti bumi dapat dibagi menjadi 2, yaitu inti bagian luar (outer core) dan inti bagian dalam (inner core). Inti bagian luar berwujud cair, tebalnya sekitar 2.160 km. Inti bagian dalam berwujud padat, tebalnya sekitar 1.320 km. Antara inti bagian luar dan inti bagian dalam dipisahkan oleh lehman discontinuity. Suhu inti luar antara 2.200° C hingga 5.000° C, sedangkan suhu inti dalam mencapai 5.000° C. 

No comments:

Post a Comment

Postingan Terbaru

Klasifikasi Sumber Daya Alam Berdasarkan Sifat dan Proses Pemulihannya

Klasifikasi Sumber Daya Alam  Berdasarkan Sifat dan Proses Pemulihannya Bagaimanakah klasifikasi sumber daya alam berdasarkan sifat da...

Paling Banyak Dibaca