Mengembangkan Keterampilan Membaca Peta
Bagaimana kita dapat
memperoleh informasi berdasarkan unsur-unsur peta? Bagaimana cara melakukan
pengukuran jarak objek pada peta, baik yang berupa garis lurus maupun yang
berupa garis melengkung?
Sumber: https://pixabay.com/p-925067/?no_redirect |
1. Memahami
Informasi dari Unsur-Unsur Peta
Dari unsur-unsur peta, informasi yang dapat diperoleh
oleh pembaca peta, di antaranya judul, skala, simbol, dan legenda. Dengan
membaca judul peta, pembaca peta dapat mengetahui informasi mengenai wilayah
yang dipetakan, tema, dan tahun isi peta. Dengan memperhatikan skala, pembaca
peta dapat mengetahui jarak antara objek satu dan objek yang lain serta luas
suatu wilayah. Dengan memahami simbol, maka pembaca peta dapat mengetahui isi
peta serta berbagai informasi penting di dalamnya. Dengan memperhatikan legenda,
pembaca peta dapat memperoleh gambaran mengenai makna simbol yang digunakan.
2. Mengukur Jarak yang Berupa Garis Lurus
Berdasarkan skala peta, kita dapat mengetahui jarak
sebenarnya antarobjek yang terdapat pada peta. Jarak lurus antara suatu objek dan objek lainnya dapat diketahui dengan mengalikan
jarak kedua objek dalam peta dengan penyebut
skala peta. Pengukuran jarak lurus merupakan pengukuran jarak secara sederhana,
adanya pengaruh faktor lain (misalnya kelokan dan halangan) diabaikan dalam perhitungan.
Perhitungan jarak lurus hanya dapat dilakukan terhadap dua buah objek yang terletak
pada garis lurus, seperti jalan lurus misalnya. Ketelitian perhitungan jarak
garis lurus ditentukan oleh tingkat ketelitian pengukuran dan ketelitian alat
yang digunakan dalam pengukuran. Selisih sedikit saja saat pengukuran akan
sangat memengaruhi hasil pengukuran karena adanya penyebut skala sebagai
pengali.
3. Mengukur
Jarak yang Berupa Garis Berkelok/Melengkung
Pengukuran jarak lurus relatif
mudah dilakukan. Akan tetapi, sebagian besar objek pada peta tidak berada pada
ketampakan garis lurus, melainkan berkelok-kelok atau melengkung. Hal ini
menjadi tantangan tersendiri ketika melakukan pengukuran. Pengukuran panjang
sebenarnya dari suatu objek yang berbentuk kelokan atau lengkungan dapat
dilakukan dengan cara berikut ini.
a. Temukan objek
pada peta, misalnya objek sungai atau jalan.
b. Bagi objek
tersebut menjadi ruas-ruas atau segmen-segmen. Beri nama pada setiap segmen,
misalnya A-B-C-D dan seterusnya. Pembagian ruas/segmen tersebut dilakukan
berdasarkan pertimbangan bentuk garis lurus pada masing-masing segmen, artinya
setiap segmen harus diupayakan merupakan garis lurus.
c. Letakkan kertas
pada salah satu sisi segmen (misalnya A-B), kemudian beri tanda pada kertas
sesuai dengan titik A dan titik B.
d. Tahan kertas
tersebut, kemudian geser kertas menuju huruf B. Putar kertas sehingga sejajar
dengan segmen B-C. Setelah itu tandai pada kertas sesuai dengan titik B dan C.
e. Lakukan hal
yang sama pada segmen-segmen selanjutnya.
f. Setelah
diperoleh tanda titik-titik pada masing-masing segmen tersebut, ukurlah panjang
setiap segmen dan jumlahkan panjang semua bagian segmen.
g. Kalikan panjang
total dengan penyebut skala peta, maka akan diperoleh panjang sebenarnya.
Selain dengan menggunakan
kertas, pengukuran objek yang tidak berbentuk lurus juga dapat dilakukan dengan
menggunakan benang. Pengukuran dengan benang lebih mudah dan lebih teliti
karena setiap kelokan objek dapat diikuti dengan menggunakan benang. Setelah
selesai, benang direntangkan dan diukur panjangnya. Panjang sebenarnya dapat
diketahui setelah mengalikan panjang benang dengan penyebut skala peta.
No comments:
Post a Comment