Klasifikasi Iklim Menurut Para Ahli
Bagaimanakah klasifikasi iklim menurut
Junghuhn, klasifikasi iklim menurut Schmidt-Fergusson, dan klasifikasi iklim menurut Koppen?
Sumber: https://upload.wikimedia.org/
wikipedia/commons/0/06/Junghuhn-Licht2.jpg
|
Meskipun berdasarkan iklim matahari seluruh wilayah di Indonesia termasuk
dalam iklim tropis (panas), namun pada kenyataannya tidak semua daerah selalu
panas. Sebagai contoh, terdapat wilayah-wilayah yang ada di pegunungan, seperti
Dieng (Wonosobo) dan kawasan Puncak Bogor memiliki iklim yang relatif sejuk (tidak
terlalu panas). Hal tersebut disebabkan karena selain akibat letak lintang, suhu juga dapat dipengaruhi oleh penurunan terhadap
ketinggian.
Berdasarkan hal tersebut, Junghuhn melakukan klasifikasi iklim berdasarkan posisi ketinggian suatu tempat. Klasifikasi tersebut yaitu iklim panas dengan suhu 22o C – 26,3o C untuk wilayah dengan ketinggian antara 0 – 600 mdpal. Iklim sedang dengan suhu 17,1o C – 22o C untuk wilayah dengan ketinggian antara 600 mdpal – 1.500 mdpal. Iklim sejuk dengan suhu 11,1o C – 17,1o C untuk wilayah dengan ketinggian 1.500 mdpal – 2.500 mdpal. Selanjutnya, iklim dingin dengan suhu 6,2o C – 11,1o C untuk wilayah dengan ketinggian di atas 2.500 mdpal.
2. Klasifikasi
Iklim Menurut Schmidt-Fergusson
Klasifikasi iklim
menurut Schmidt-Fergusson dilakukan berdasarkan curah hujan bulanan (bulan
basah dan bulan kering) dalam satu tahun di suatu wilayah. Klasifikasi
ditentukan berdasarkan perbandingan (Q) antara bulan basah dan bulan kering
dalam satu tahun menggunakan rumus berikut ini.
Bulan basah merupakan bulan dengan curah hujan yang
lebih besar dari lebih dari 100 mm, sedangkan bulan kering merupakan bulan
dengan curah hujan yang kurang dari 60 mm. Bulan dengan curah hujan antara 60
sampai 100 mm disebut dengan bulan lembap. Berikut ini tabel klasifikasi iklim menurut Schmidt-Ferguson.
3. Klasifikasi
Iklim Menurut Koppen
Klasifikasi iklim menurut Koppen dilakukan berdasarkan
kondisi suhu dan curah hujan. Koppen membagi iklim di dunia menjadi 5 tipe
iklim, yaitu tipe iklim A, tipe iklim B, tipe iklim C, tipe iklim D, tipe iklim
dan E.
a. Tipe Iklim
A
Tipe iklim A juga disebut sebagai tipe iklim hujan tropis. Suatu wilayah
termasuk dalam tipe iklim A apabila memiliki rata-rata suhu bulanan di atas 18o
C, suhu tahunan antara 20o C hingga 25 o C, serta curah
hujan rata-rata 700 mm per tahun.
b. Tipe Iklim
B
Tipe iklim B disebut juga sebagai tipe iklim kering. Suatu wilayah termasuk
dalam tipe iklim B apabila memiliki curah hujan yang sangat rendah.
c. Tipe Iklim
C
Tipe iklim C disebut juga sebagai tipe iklim hujan sedang hangat. Suatu
wilayah termasuk dalam tipe iklim C apabila memiliki suhu bulanan terendah 3o
C dan suhu rata-rata sebesar 18o C pada bulan terpanas.
d. Tipe Iklim
D
Tipe iklim D disebut juga sebagai tipe iklim hujan salju dingin. Suatu wilayah
termasuk dalam tipe iklim D apabila memiliki suhu rata-rata bulan terdingin -3o
C dan suhu rata-rata bulan terpanas 10o C.
e. Tipe Iklim
E
Tipe iklim E disebut juga sebagai
tipe iklim kutub. Suatu wilayah termasuk dalam tipe iklim E apabila memiliki
suhu rata-rata bulan terpanas kurang dari 10o C.
No comments:
Post a Comment