Klasifikasi Wilayah
Apakah yang dimaksud dengan wilayah formal, wilayah fungsional, dan wilayah
perencanaan? Apakah pengertian hinterland?
Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/3/36/
SeattleI5Skyline.jpg
|
Faktor penyebab homogenitas
wilayah terdiri atas penyebab alamiah dan penyebab artificial. Penyebab
alamiah meliputi kemampuan lahan, iklim, dan berbagai faktor alam lainnya. Sementara
itu, penyebab artificial merupakan faktor sosial budaya, seperti wilayah
yang homogen karena kemiskinan, suku bangsa, dan budaya. Awalnya, kriteria yang
digunakan untuk mengidentifikasi homogenitas adalah kesamaan faktor fisik,
misalnya topografi, iklim, dan vegetasi. Akan tetapi, dalam perkembangan
selanjutnya, klasifikasi wilayah tidak hanya berdasarkan faktor fisik saja,
tetapi juga berdasarkan keseragaman faktor sosial ekonomi, seperti industri dan
pertanian.
Wilayah fungsional merupakan
wilayah yang menunjukkan suatu kekompakan fungsional serta saling ketergantungan
dalam kriteria tertentu. Wilayah fungsional sering disebut dengan wilayah nodal
(nodal region). Wilayah nodal terdiri
atas unit-unit yang heterogen, meliputi kota besar dan wilayah di sekitarnya (hinterland), yaitu kota-kota kecil dan
desa-desa. Semua unit wilayah saling bergantung satu sama lain dan memiliki hubungan
erat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Konsep wilayah fungsional
merupakan konsep yang sederhana karena memandang suatu wilayah terdiri atas dua
bagian. Dalam konsep ini suatu wilayah diumpamakan sebagai sel hidup yang
terdiri atas inti dan plasma. Inti adalah pusat pelayanan atau pusat permukiman,
sedangkan plasma adalah daerah pendukung yang memiliki sifat dan hubungan
fungsional tertentu.
Menurut Rustiadi (2009), pusat
wilayah berfungsi sebagai pasar bagi komoditas pertanian dan industri,
konsentrasi penduduk, pusat pelayanan terhadap daerah hinterland, dan
lokasi pemusatan industri manufaktur. Sementara itu, hinterland berfungsi
sebagai daerah pemasaran barang dan jasa, pemasok bahan mentah atau bahan baku,
pemasok tenaga kerja melalui proses commuting (melaju), dan penjaga
keseimbangan ekologis. Terdapat interdependensi antara pusat wilayah dan hinterland.
Pertumbuhan suatu pusat wilayah harus didukung oleh hinterland yang
baik. Contoh wilayah fungsional yang biasa kita kenal adalah dalam konsep
metropolitan. Kota Jakarta merupakan pusat wilayah yang didukung oleh Kota
Tangerang, Bekasi, Bogor, dan Depok sebagai hinterland. Wilayah
metropolitan memiliki satu atau lebih pusat pengendali. Hal ini dicirikan oleh
konsentrasi areal urban dengan kepadatan yang tertinggi dikelilingi wilayah
dengan kepadatan rendah serta dihubungkan dengan sistem transportasi yang terintegrasi.
Wilayah perencanaan (planning region) adalah kombinasi antara
wilayah formal dan wilayah fungsional. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
berkaitan dengan wilayah perencanaan, antara lain wilayah perencanaan harus
mampu menunjang industri dengan pengadaan tenaga kerja, harus luas untuk dapat
memenuhi kriteria investasi, memiliki persamaan struktur ekonomi, dan memiliki
sekurang-kurangnya satu kota sebagai titik pusat pertumbuhan. Wilayah
perencanaan tidak selalu berwujud wilayah administratif, tetapi merupakan wilayah
yang dibatasi berdasarkan sifat-sifat tertentu, baik sifat alamiah maupun
non-alamiah sedemikian rupa serta perlu untuk direncanakan pengembangannya.
No comments:
Post a Comment