Kekuatan Hubungan Interaksi Antarwilayah
Bagaimanakah
cara untuk menghitung kekuatan hubungan interaksi antarwilayah?
Sumber: https://c1.staticflickr.com/9/8071/8292682199_0c48bfa555_b.jpg |
Interaksi wilayah adalah
hubungan timbal balik yang saling memengaruhi antara dua wilayah atau lebih
sehingga menimbulkan suatu fenomena tertentu, terutama akibat aktivitas
manusia. Wilayah desa dan wilayah kota memiliki interaksi erat yang sebenarnya
dapat saling menguntungkan. Bahan pangan seperti beras, sayur, rempah-rempah,
maupun hewan ternak yang biasa kita konsumsi
sehari-hari sebagian besar diperoleh dari pedesaan. Sebaliknya, penduduk pedesaan
memerlukan masyarakat kota untuk menjual bahan pangan tersebut dengan harga
yang lebih tinggi karena dari sisi perekonomian penghasilan masyarakat kota cenderung
lebih tinggi daripada masyarakat desa.
Kekuatan hubungan interaksi antarwilayah dapat dijelaskan dengan teori gravitasi, teori
titik henti, teori grafik, dan teori tempat sentral.
1. Teori
Gravitasi
Teori gravitasi ditemukan
oleh Sir Isaac Newton pada tahun 1678 dalam hukum fisika berupa hukum gaya
tarik. Hukum Newton ini diadaptasi oleh ilmu geografi untuk mengukur interaksi
keruangan konsep geografi. Konsep ini diperkenalkan oleh W.J. Reilly pada tahun
1929 dalam rumus berikut ini.
Keterangan:
I =
Interaksi antara kedua wilayah
PA =
Jumlah penduduk wilayah A
PB =
Jumlah penduduk wilayah B
d2 =
Kuadrat jarak antara kedua wilayah
2. Teori
Titik Henti
Teori titik henti merupakan
pengembangan dan modifikasi dari teori gravitasi yang dikemukakan oleh Reilly.
Teori ini memperkirakan lokasi garis batas yang memisahkan zona-zona perdagangan
dari dua wilayah yang berbeda ukurannya. Secara matematis, teori ini dapat
dinyatakan dengan rumus berikut.
Keterangan:
DAB =
Jarak lokasi titik henti yang diukur dari kota atau wilayah yang
jumlah penduduknya lebih kecil
jumlah penduduknya lebih kecil
dAB =
Jarak antara kota A dan kota/desa B
PA =
Jumlah penduduk kota (yang lebih besar)
PB =
Jumlah penduduk kota/desa (yang lebih kecil)
3. Perhitungan
Indeks Konektivitas
Salah satu faktor yang menentukan
interaksi antarwilayah adalah sarana dan prasarana transportasi. Keberadaan sarana
dan prasarana transportasi yang baik akan memudahkan mobilitas barang dan jasa
dari satu tempat ke tempat lain. Suatu wilayah dengan wilayah lain biasanya dihubungkan
dengan jalur-jalur transportasi, baik jalur transportasi darat, laut maupun
udara sehingga membentuk pola-pola jaringan tertentu dalam ruang di permukaan
bumi. Dilihat dari jaringan jalannya, untuk mengetahui kekuatan interaksi
antarkota dalam suatu wilayah digunakan rumus indeks konektivitas yang
dikemukakan oleh K.J. Kansky. Rumus tersebut adalah sebagai berikut.
No comments:
Post a Comment