Persebaran
Flora di Indonesia
Bagaimana persebaran flora
di Indonesia? Flora jenis apa sajakah yang terdapat di Indonesia?
Sumber: http://www.publicdomainpictures.net/pictures/
30000/velka/september-in-the-forest-1347854948DKj.jpg
|
1. Flora Pulau Sumatra dan Pulau Kalimantan
Persebaran flora di Pulau Sumatra dan Pulau Kalimantan
didominasi oleh pengaruh iklim. Baik Pulau Sumatra maupun Pulau Kalimantan,
memiliki tipe iklim Af (klasifikasi iklim menurut Koppen). Daerah yang memiliki
tipe iklim ini memiliki suhu udara yang relatif tinggi, tekanan udara rendah,
kelembapan udara kurang lebih 60 mm sepanjang 12 bulan, dan memiliki curah hujan
yang tinggi. Daerah dengan iklim Af didominasi oleh hutan hujan tropis. Berdasarkan
faktor penyebabnya, jenis flora di Pulau Sumatra dan Pulau Kalimantan dibedakan
menjadi jenis vegetasi kosmopolitan dan jenis vegetasi paku, lumut, serta jamur.
Jenis vegetasi kosmopolitan dapat terbentuk oleh kondisi curah hujan yang sangat tinggi. Di Pulau Sumatra dan
Pulau Kalimantan terdapat banyak hutan hujan tropis yang lebat. Di sana dapat
dijumpai spesies flora seperti pohon meranti dan pohon deptirokarpus. Sementara
itu, jenis vegetasi pohon paku, lumut, dan jamur terbentuk oleh kondisi kelembapan
yang tinggi.
2. Flora Pulau
Jawa dan Pulau Bali
Persebaran flora di Pulau Jawa dan Pulau Bali juga didominasi oleh pengaruh
iklim. Kondisi curah hujan di Pulau Jawa bagian barat relatif lebih tinggi
dibandingkan Pulau Jawa bagian timur dan Pulau Bali. Hal tersebut disebabkan karena
tipe iklim yang berbeda di daerah-daerah tersebut. Pulau Jawa bagian barat
memiliki tipe iklim Af (hutan hujan tropis), semakin ke arah timur berubah
menjadi iklim Am (muson tropis) dan iklim Aw (sabana tropis). Perbedaan tipe
iklim tersebut berakibat terhadap perbedaan persebaran flora.
Tipe iklim Af dimiliki oleh daerah Jawa bagian barat dengan kondisi curah hujan yang cenderung tinggi. Tipe iklim ini menyebabkan terbentuknya hutan hujan tropis. Kawasan hutan hujan tropis di antaranya terdapat di Cagar Alam Ujung Kulon, Cagar Alam Cibodas, dan Cagar Alam Pangandaran di Provinsi Jawa Barat. Tipe iklim Am dimiliki daerah Jawa bagian tengah dan timur dengan curah hujan yang cenderung tinggi, namun lebih rendah dari tipe Af. Daerah dengan tipe iklim Am memiliki curah hujan yang tinggi pada musim penghujan dan cenderung kering pada musim kemarau. Tipe iklim ini menyebabkan terbentuknya hutan musim tropis. Flora di hutan musim tropis meranggas (menggugurkan daun) saat musim kemarau, misalnya pohon jati. Hutan musim tropis terdapat di Provinsi Jawa Tengah dan sebagian Provinsi Jawa Timur. Contoh kawasan hutan musim tropis adalah di Alas Roban (Kabupaten Batang), hutan jati di Jepara, Grobogan, dan Rembang Provinsi Jawa Tengah. Iklim Aw dicirikan oleh kondisi curah hujan tahunan yang relatif rendah. Tipe iklim ini menyebabkan terbentuknya hutan sabana tropis. Sabana adalah padang rumput yang luas, kadang-kadang diselingi oleh pohon-pohon besar. Hutan sabana tropis terdapat di Provinsi Jawa Timur bagian timur dan Provinsi Bali. Contoh kawasan hutan sabana tropis adalah di taman nasional Baluran Jawa Timur dan taman nasional Bali Barat.
Tipe iklim Af dimiliki oleh daerah Jawa bagian barat dengan kondisi curah hujan yang cenderung tinggi. Tipe iklim ini menyebabkan terbentuknya hutan hujan tropis. Kawasan hutan hujan tropis di antaranya terdapat di Cagar Alam Ujung Kulon, Cagar Alam Cibodas, dan Cagar Alam Pangandaran di Provinsi Jawa Barat. Tipe iklim Am dimiliki daerah Jawa bagian tengah dan timur dengan curah hujan yang cenderung tinggi, namun lebih rendah dari tipe Af. Daerah dengan tipe iklim Am memiliki curah hujan yang tinggi pada musim penghujan dan cenderung kering pada musim kemarau. Tipe iklim ini menyebabkan terbentuknya hutan musim tropis. Flora di hutan musim tropis meranggas (menggugurkan daun) saat musim kemarau, misalnya pohon jati. Hutan musim tropis terdapat di Provinsi Jawa Tengah dan sebagian Provinsi Jawa Timur. Contoh kawasan hutan musim tropis adalah di Alas Roban (Kabupaten Batang), hutan jati di Jepara, Grobogan, dan Rembang Provinsi Jawa Tengah. Iklim Aw dicirikan oleh kondisi curah hujan tahunan yang relatif rendah. Tipe iklim ini menyebabkan terbentuknya hutan sabana tropis. Sabana adalah padang rumput yang luas, kadang-kadang diselingi oleh pohon-pohon besar. Hutan sabana tropis terdapat di Provinsi Jawa Timur bagian timur dan Provinsi Bali. Contoh kawasan hutan sabana tropis adalah di taman nasional Baluran Jawa Timur dan taman nasional Bali Barat.
3. Flora
Kepulauan Wallacea
Kondisi Kepulauan Wallacea sangat beragam. Pulau Sulawesi memiliki banyak
hutan pegunungan, misalnya di Cagar Alam Tangkoko di ujung paling utara Pulau
Sulawesi. Kepulauan Nusa Tenggara memiliki kondisi yang relatif kering dibandingkan
daerah lainnya di Indonesia. Hal tersebut menyebabkan persebaran flora di
Kepulauan Nusa Tenggara didominasi oleh sabana tropis, misalnya di Cagar Alam
Pulau Komodo. Sementara itu, Kepulauan Maluku memiliki persebaran flora berupa
hutan campuran. Hutan tersebut ditumbuhi oleh berbagai jenis pohon dan
rempah-rempah. Contoh flora khas Kepulauan Maluku adalah pohon sagu, kenari, pala,
cengkeh, lada, dan kayu manis.
4. Flora Pulau
Papua
Pulau Papua memiliki tipe
iklim Af. Seperti halnya Pulau Sumatra dan Pulau Kalimantan, Pulau Papua
memiliki kelembapan udara dan curah hujan yang tinggi. Pulau Papua juga
didominasi oleh hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis di Pulau Papua hampir
selalu ditutupi kabut, menunjukkan tingkat kelembapan udara yang sangat tinggi.
Flora khas Pulau Papua adalah Eucalyptus dan pohon matoa.
No comments:
Post a Comment