Sumber Daya Geologi: Sumber Daya Air dan Sumber Daya
Mineral
Hal-hal apa sajakah yang
memengaruhi ketersediaan sumber daya air? Bagaimanakah klasifikasi sumber daya
mineral menurut Katili dan Marks?
Mengapa persebaran sumber daya mineral di
permukaan bumi tidak merata?
Sumber: https://pixabay.com/p-1327116/?no_redirect |
Sumber daya air adalah segala
objek air yang ada di perairan serta dapat dimanfaatkan bagi kehidupan manusia.
Sumber daya air memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan karena air
merupakan kebutuhan pokok bagi setiap makhluk hidup. Manusia membutuhkan air
untuk minum, mandi, mencuci, memasak, mengairi sawah, menyiram tanaman, memberi
minum hewan, dan berbagai keperluan lainnya.
Keberadaan sumber daya air
dipengaruhi oleh faktor persebaran air, siklus hidrologi, kualitas air, dan
kuantitas air. Sumber daya air merupakan sumber daya yang tersedia melimpah,
namun sangat terbatas. Artinya, keberadaan air di permukaan bumi memang sangat banyak,
tetapi apabila kelestariannya tidak dapat terjaga, maka sangat mungkin sumber
daya air tersebut (terutama air bersih) akan habis.
Keberadaan sumber daya
mineral di Indonesia berkaitan erat dengan kondisi geologi. Indonesia terletak di
pertemuan antara rangkaian pegunungan Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania.
Sebagai dampak positif dari hal tersebut adalah Indonesia kaya akan berbagai macam
sumber daya mineral. Akan tetapi, dampak negatifnya adalah Indonesia menjadi daerah
yang rawan terhadap berbagai macam bencana alam.
Manusia sangat bergantung kepada
berbagai macam sumber daya mineral untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti kebutuhan
untuk perumahan, perabot rumah tangga, sarana transportasi, bahan-bahan industri,
mesin, dan masih banyak lagi. Kebutuhan sumber daya mineral terus mengalami peningkatan,
padahal ketersediaannya di alam sangat terbatas. Pemanfaatan berbagai macam
sumber daya mineral yang pada awalnya sangat terbatas (untuk kebutuhan tertentu
saja), kini menjadi hampir setiap aspek kebutuhan manusia memerlukan sumber
daya mineral.
Menurut jenisnya, sumber
daya mineral dapat diklasifikasikan menjadi sumber daya mineral logam dan sumber
daya mineral nonlogam. Sumber daya mineral logam, misalnya seperti besi, nikel,
tembaga, timah, emas, dan perak. Sementara itu, sumber daya mineral nonlogam,
misalnya seperti kuarsa (silika), pasir, lempung, dan bentonit.
Menurut Katili dan Marks
(1963), sumber daya mineral diklasifikasikan menjadi mineral bijih, mineral
bukan logam dan bahan galian industri, serta mineral bahan bakar. Mineral bijih
adalah mineral yang mengandung logam. Mineral bukan logam dan bahan galian
industri adalah semua bahan galian yang bukan merupakan mineral logam, namun memiliki
kegunaan untuk sektor industri. Sementara itu, mineral bahan bakar adalah
mineral yang dapat digunakan sebagai bahan bakar.
Pemerintah
membagi sumber daya mineral menjadi 3 golongan dengan tujuan untuk mengoptimalkan
pemanfaatan sumber daya mineral di Indonesia. Ketiga golongan tersebut adalah bahan
galian golongan A, bahan galian golongan B, dan bahan galian golongan C. Bahan
galian golongan A merupakan sumber daya mineral strategis, yaitu sumber daya
mineral yang sangat penting bagi perekonomian negara, hajat hidup rakyat, dan keamanan
negara. Sumber daya mineral yang termasuk dalam golongan A adalah minyak bumi,
batu bara, uranium, nikel, timah putih, dan kobalt. Bahan galian golongan B
merupakan sumber daya mineral yang dianggap vital bagi kepentingan negara.
Sumber daya mineral yang termasuk golongan B adalah besi, tembaga, emas, perak,
platina, bauksit, belerang, mangaan, timbal, dan seng. Sementara itu, bahan
galian golongan C merupakan sumber daya mineral yang tidak termasuk dalam golongan
strategis dan vital, seperti fosfat, nitrat, asbes, mika, kuarsa, gips, granit, marmer, lempung, dan pasir.
Keberadaan setiap jenis sumber
daya mineral tidak merata di seluruh tempat di permukaan bumi. Seperti yang
telah disinggung sebelumnya, hal ini disebabkan karena mineral yang terkandung
di dalam permukaan bumi sangat bergantung kepada kondisi geologi. Keberadaan
sumber daya mineral dapat ditentukan dengan asosiasi (kedekatan hubungan)
dengan batuan. Sebagai contoh, nikel memiliki asosiasi dengan batuan beku ultra
basa. Timah dan uranium memiliki asosiasi dengan batuan beku asam, seperti
granit. Tembaga dan emas memiliki asosiasi dengan batuan beku intermediet,
seperti andesit dan diorit. Selain itu, minyak bumi memiliki asosiasi dengan
batuan sedimen.
No comments:
Post a Comment