Pola Keruangan Wilayah Kota Berdasarkan
Teori Ukuran Kota dan Teori Historis
Teori Ukuran Kota dan Teori Historis
Bagaimanakah
pola keruangan wilayah kota berdasarkan teori ukuran kota dan teori historis?
Sumber: https://c1.staticflickr.com/4/3143/2749622638_c0d89612db_b.jpg |
Menurut Yunus
(2006), terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk menyoroti
dinamika kehidupan suatu kota, khususnya berdasarkan penggunaan lahan kota atau
tata ruang kota tersebut. Pendekatan-pendekatan tersebut dapat dikategorikan
menjadi empat macam, yaitu pendekatan ekologi, pendekatan ekonomi,
pendekatan morfologi, dan pendekatan
sistem kegiatan. Saat ini, kita akan membahas tentang pendekatan ekologi,
khususnya berdasarkan teori ukuran kota dan teori historis.
1. Teori Ukuran Kota
Teori ini dikemukakan oleh
Taylor (1949). Ia secara khusus mengamati kota berdasarkan ciri-ciri pertumbuhannya.
Menurut Taylor terdapat 5 tingkatan pertumbuhan kota sebagai berikut.
- Infantile
towns, ditandai dengan
gejala diferensiasi zona dan toko-toko yang mulai terpisah.
- Juvenile
towns, ditandai oleh gejala
diferensiasi zona dan toko-toko telah terpisah.
- Adolescent
towns, mulai terdapat
pabrik-pabrik, tetapi belum menunjukkan adanya rumah- rumah kelas tinggi.
- Early
mature towns,
menunjukkan adanya segregasi yang jelas pada rumah-rumah kelas tinggi.
- Mature
towns, menunjukkan adanya
pemisahan antara daerah perdagangan dan industri serta terdapat zona-zona perumahan
yang berbeda-beda kualitasnya.
2. Teori Historis
Teori historis dikemukakan
oleh William Alonso (1964). Alonso melakukan analisis berdasarkan kenyataan historis
yang berkaitan dengan perubahan tempat tinggal di dalam kota. Oleh karena
adanya perubahan teknologi yang cepat di bidang transportasi dan komunikasi,
maka mendorong terjadinya perpindahan penduduk ke luar kota. Meningkatnya
standar hidup masyarakat yang semula tinggal di CBD disertai dengan penurunan
kualitas lingkungan, dapat mendorong penduduk untuk pindah ke daerah pinggiran
kota. Dalam hal ini, kontak personal tidak lagi harus dengan bertemu langsung,
tetapi melalui jaringan telepon yang telah berkembang.
Berdasarkan gambar, keterangan a menunjukkan terjadi gerakan
ke luar kota. Keterangan b menunjukkan
upaya perbaikan daerah permukiman di sekitar CBD sehingga wilayah ini menarik
untuk ditempati. Akibatnya, timbul permukiman di pinggiran CDB, di mana penduduk
yang telah ke luar kota tertarik masuk kembali oleh karena banyak tersedianya fasilitas.
Keterangan c menunjukkan program
perbaikan permukiman di sekitar CBD meluas sehingga tumbuh zona permukiman yang
baru.
No comments:
Post a Comment