Friday, February 2, 2018

Pola Keruangan Wilayah Kota Berdasarkan Teori Ukuran Kota dan Teori Historis

Pola Keruangan Wilayah Kota Berdasarkan 
Teori Ukuran Kota dan Teori Historis 

Bagaimanakah pola keruangan wilayah kota berdasarkan teori ukuran kota dan teori historis?
Sumber: https://c1.staticflickr.com/4/3143/2749622638_c0d89612db_b.jpg
Menurut Yunus (2006), terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk menyoroti dinamika kehidupan suatu kota, khususnya berdasarkan penggunaan lahan kota atau tata ruang kota tersebut. Pendekatan-pendekatan tersebut dapat dikategorikan menjadi empat macam, yaitu pendekatan ekologi, pendekatan ekonomi, pendekatan  morfologi, dan pendekatan sistem kegiatan. Saat ini, kita akan membahas tentang pendekatan ekologi, khususnya berdasarkan teori ukuran kota dan teori historis.

1.    Teori Ukuran Kota
Teori ini dikemukakan oleh Taylor (1949). Ia secara khusus mengamati kota berdasarkan ciri-ciri pertumbuhannya. Menurut Taylor terdapat 5 tingkatan pertumbuhan kota sebagai berikut.
  1. Infantile towns, ditandai dengan gejala diferensiasi zona dan toko-toko yang mulai terpisah.
  2. Juvenile towns, ditandai oleh gejala diferensiasi zona dan toko-toko telah terpisah.
  3. Adolescent towns, mulai terdapat pabrik-pabrik, tetapi belum menunjukkan adanya rumah- rumah kelas tinggi.
  4. Early mature towns, menunjukkan adanya segregasi yang jelas pada rumah-rumah kelas tinggi.
  5. Mature towns, menunjukkan adanya pemisahan antara daerah perdagangan dan industri serta terdapat zona-zona perumahan yang berbeda-beda kualitasnya.

2.    Teori Historis
Teori historis dikemukakan oleh William Alonso (1964). Alonso melakukan analisis berdasarkan kenyataan historis yang berkaitan dengan perubahan tempat tinggal di dalam kota. Oleh karena adanya perubahan teknologi yang cepat di bidang transportasi dan komunikasi, maka mendorong terjadinya perpindahan penduduk ke luar kota. Meningkatnya standar hidup masyarakat yang semula tinggal di CBD disertai dengan penurunan kualitas lingkungan, dapat mendorong penduduk untuk pindah ke daerah pinggiran kota. Dalam hal ini, kontak personal tidak lagi harus dengan bertemu langsung, tetapi melalui jaringan telepon yang telah berkembang.


Berdasarkan gambar, keterangan a menunjukkan terjadi gerakan ke luar kota. Keterangan b menunjukkan upaya perbaikan daerah permukiman di sekitar CBD sehingga wilayah ini menarik untuk ditempati. Akibatnya, timbul permukiman di pinggiran CDB, di mana penduduk yang telah ke luar kota tertarik masuk kembali oleh karena banyak tersedianya fasilitas. Keterangan c menunjukkan program perbaikan permukiman di sekitar CBD meluas sehingga tumbuh zona permukiman yang baru.

No comments:

Post a Comment

Postingan Terbaru

Klasifikasi Sumber Daya Alam Berdasarkan Sifat dan Proses Pemulihannya

Klasifikasi Sumber Daya Alam  Berdasarkan Sifat dan Proses Pemulihannya Bagaimanakah klasifikasi sumber daya alam berdasarkan sifat da...

Paling Banyak Dibaca