Permasalahan Wilayah
Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/4/44/Dharavi_India.jpg |
Apa saja macam-macam permasalahan wilayah
yang dapat timbul dalam kehidupan sehari-hari?
Pengembangan wilayah tidak
hanya berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi di wilayah yang bersangkutan. Akan
tetapi, pengembangan wilayah juga berkaitan dengan aspek politik, sosial, budaya,
dan aspek-aspek lainnya. Pertumbuhan ekonomi ternyata belum sepenuhnya dapat
dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Terdapat wilayah yang masyarakatnya memiliki
ekonomi yang kuat (kaya), namun terdapat juga banyak wilayah yang masyarakatnya
masih lemah ekonominya (miskin). Akibatnya, timbul masalah ketimpangan wilayah
yang perlu untuk segera dicari jalan keluarnya.
Permasalahan ketimpangan antarwilayah
diakibatkan oleh potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang tidak sama
antara wilayah satu dan wilayah yang lainnya. Perbedaan potensi tersebut
mengakibatkan tingkat perkembangan wilayah tidak sama. Ketimpangan antarwilayah
tidak hanya terjadi dalam wilayah di suatu negara saja, melainkan juga wilayah
antarnegara. Sebagai contoh, negara maju selalu ditandai oleh kegiatan industri
dan jasa dengan produktivitas dan pendapatan yang tinggi. Sementara itu, negara
berkembang ditandai oleh kegiatan pertanian tradisional dengan tingkat
produktivitas dan pendapatan yang rendah. Ketimpangan muncul karena wilayah di
negara berkembang akan ditekan oleh sistem kapitalis yang lebih menguntungkan
bagi wilayah di negara maju
Permasalahan wilayah lainnya
adalah terdapat wilayah-wilayah yang mati akibat ditinggalkan oleh penduduknya
dan tidak ada upaya pengembangan lagi di wilayah tersebut. Hal tersebut umumnya
terjadi di wilayah bekas pertambangan. Wilayah pertambangan menarik untuk dikembangkan
hanya ketika potensi pertambangan masih ada. Saat potensi tambang sudah
tidak lagi dimiliki, wilayah tersebut menjadi tidak menarik untuk dikembangkan
dan mulai ditinggalkan oleh penduduknya. Apabila peristiwa tersebut tidak dapat
diatasi, maka lama-kelamaan wilayah tersebut akan kosong dan mati
perkembangannya. Selain itu, wilayah-wilayah yang mati juga dapat terjadi di
wilayah industri yang sudah tidak lagi beroperasi karena kehabisan bahan baku,
permintaan pasar menurun, maupun akibat bencana alam yang dahsyat.
Besarnya arus urbanisasi
merupakan permasalahan wilayah yang banyak terjadi di seluruh kota-kota besar. Urbanisasi
adalah fenomena yang wajar sebagai bagian dari dinamika kependudukan. Akan
tetapi, urbanisasi yang tidak terkendali dapat menimbulkan berbagai
permasalahan sosial dan lingkungan. Kualitas lingkungan di suatu kota dapat
menurun serta diikuti dengan munculnya daerah-daerah kumuh. Kondisi tersebut
akan diikuti oleh timbulnya berbagai permasalahan sosial akibat tingginya
tingkat persaingan antarpenduduk. Penduduk yang kalah dalam persaingan tersebut
menjadi pengangguran, menimbulkan tindak kriminalitas, dan berbagai tindakan
lainnya yang menyebabkan timbulnya permasalahan wilayah.
Banyak terdapat
wilayah-wilayah yang masih tertinggal dalam pembangunan. Permasalahan wilayah
terjadi akibat keterbatasan sarana dan prasarana transportasi yang
menghubungkan antara wilayah tertinggal dan wilayah yang relatif lebih maju.
Sebagian besar wilayah tertinggal merupakan wilayah yang miskin sumber daya,
khususnya sumber daya manusia. Banyak juga wilayah yang belum diprioritaskan
dalam pembangunan karena dianggap kurang menguntungkan. Selain itu, terdapat
juga banyak wilayah yang memiliki produk unggulan dan lokasi yang strategis, namun
belum dikembangkan secara optimal.
Berikut ini hal-hal yang
dapat menghambat pengembangan suatu wilayah secara optimal.
1. Belum adanya sikap profesionalisme dari pelaku ekonomi
di wilayah yang bersangkutan.
2. Masih lemahnya koordinasi, sinergi, dan kerja sama
antarpelaku pengembangan wilayah dalam upaya meningkatkan daya saing produk
unggulan.
3. Belum berkembangnya infrastruktur.
4. Kebijakan nasional dan daerah kurang berpihak kepada
pelaku usaha.
5. Adanya keterbatasan informasi untuk pengembangan
produk unggulan.
6. Keterbatasan akses pelaku usaha dalam mendapatkan
modal pengembangan usaha, dukungan teknologi, dan jaringan pemasaran.
No comments:
Post a Comment