Sistem Pengindraan
Jauh
Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/ commons/d/d0/GOES_8_Spac0255.jpg |
Terdiri
atas komponen apa sajakah suatu sistem pengindraan jauh? Bagaimana cara kerja
sistem pengindraan jauh?
Sistem pengindraan
jauh terdiri atas serangkaian komponen. Komponen-komponen tersebut adalah
sumber energi, atmosfer, objek, sensor, sistem pengolahan data, dan berbagai
pengguna data.
1. Sumber Energi
Teknik perekaman
data dengan menggunakan teknologi pengindraan jauh membutuhkan energi untuk
memantulkan objek di permukaan bumi agar objek tersebut dapat direkam. Sistem pengindraan
jauh yang menggunakan sumber energi matahari disebut sistem pengindraan jauh pasif.
Karena mengandalkan energi matahari, sistem pengindraan jauh pasif hanya dapat
bekerja pada siang hari. Selain itu, sistem pengindraan jauh pasif sangat dipengaruhi
oleh kondisi atmosfer.
Selain sistem pengindraan
jauh pasif, terdapat pula sistem pengindraan jauh aktif. Sistem pengindraan
jauh aktif menggunakan sumber energi sendiri, contohnya sistem pengindraan jauh
gelombang mikro. Sistem gelombang mikro sebenarnya dapat dibedakan menjadi
gelombang mikro aktif dan gelombang mikro pasif. Sensor gelombang mikro aktif memanfaatkan
sumber tenaga atau penyinaran sendiri, misalnya sistem radar.
Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/61/Remote_Sensing_Illustration.jpg |
Sistem gelombang
mikro memiliki keunggulan dibandingkan sistem lainnya. Sistem gelombang mikro dapat
menembus atmosfer dalam segala keadaan. Gelombang mikro dapat menembus kabut
tipis, hujan dan salju, awan, serta asap. Oleh karena itu, sistem perekaman
gelombang mikro tidak tergantung oleh kondisi cuaca sehingga dapat dilakukan pada
siang maupun malam hari. Keunggulan selanjutnya, sistem gelombang mikro minim hamburan
atmosfer sehingga data hasil perekamannya baik untuk digunakan atau diolah
lebih lanjut.
2. Atmosfer
Semua pantulan objek yang
dideteksi oleh sistem pengindraan jauh tentu melalui atmosfer. Atmosfer memiliki
pengaruh yang sangat besar karena dapat menyerap, memantulkan, menghamburkan,
dan meneruskan radiasi elektromagnet. Akibat pengaruh atmosfer, banyak bagian spektrum
cahaya yang tidak dapat digunakan untuk pengindraan jauh. Pengindraan jauh hanya
dapat dilakukan pada spektrum panjang gelombang tertentu. Dalam keadaan ini,
atmosfer dapat meneruskan radiasi yang cukup ke arah sensor. Rentang spektrum
yang dapat diteruskan oleh atmosfer disebut dengan jendela atmosfer.
3. Objek
Objek merupakan segala
sesuatu yang menjadi target perekaman pengindraan jauh. Objek dapat berupa
fenomena litosfer, hidrosfer, biosfer, dan atmosfer. Setiap objek di permukaan bumi
dapat diperoleh informasinya karena setiap objek memiliki karakteristik
spektral tersendiri dalam interaksi dengan energi yang mengenainya.
Karakteristik spektral inilah yang selanjutnya diolah untuk menghasilkan
informasi tertentu.
4. Sensor
Dalam sistem pengindraan
jauh, sensor berfungsi sebagai alat perekam. Sensor menerima dan merekam
radiasi/emisi spektrum elektromagnet yang datang dari objek. Sensor pada
dasarnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sensor fotografi dan sensor
nonfotografi. Sensor fotografi (kamera misalnya) beroperasi pada bagian
spektrum tampak mata (warna-warna yang dapat terlihat oleh mata). Sementara
itu, sensor nonfotografi beroperasi pada spektrum yang lebih luas, yaitu dari
sinar X hingga gelombang radio, termasuk juga spektrum tampak mata. Sensor fotografi
menghasilkan citra foto, sedangkan sensor nonfotografi menghasilkan citra
nonfoto.
No comments:
Post a Comment