Thursday, February 1, 2018

Sistem Pengindraan Jauh

Sistem Pengindraan Jauh

Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/
commons/d/d0/GOES_8_Spac0255.jpg
Terdiri atas komponen apa sajakah suatu sistem pengindraan jauh? Bagaimana cara kerja sistem pengindraan jauh?
Sistem pengindraan jauh terdiri atas serangkaian komponen. Komponen-komponen tersebut adalah sumber energi, atmosfer, objek, sensor, sistem pengolahan data, dan berbagai pengguna data.



1.    Sumber Energi
Teknik perekaman data dengan menggunakan teknologi pengindraan jauh membutuhkan energi untuk memantulkan objek di permukaan bumi agar objek tersebut dapat direkam. Sistem pengindraan jauh yang menggunakan sumber energi matahari disebut sistem pengindraan jauh pasif. Karena mengandalkan energi matahari, sistem pengindraan jauh pasif hanya dapat bekerja pada siang hari. Selain itu, sistem pengindraan jauh pasif sangat dipengaruhi oleh kondisi atmosfer.
Selain sistem pengindraan jauh pasif, terdapat pula sistem pengindraan jauh aktif. Sistem pengindraan jauh aktif menggunakan sumber energi sendiri, contohnya sistem pengindraan jauh gelombang mikro. Sistem gelombang mikro sebenarnya dapat dibedakan menjadi gelombang mikro aktif dan gelombang mikro pasif. Sensor gelombang mikro aktif memanfaatkan sumber tenaga atau penyinaran sendiri, misalnya sistem radar.
Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/61/Remote_Sensing_Illustration.jpg

Sistem gelombang mikro memiliki keunggulan dibandingkan sistem lainnya. Sistem gelombang mikro dapat menembus atmosfer dalam segala keadaan. Gelombang mikro dapat menembus kabut tipis, hujan dan salju, awan, serta asap. Oleh karena itu, sistem perekaman gelombang mikro tidak tergantung oleh kondisi cuaca sehingga dapat dilakukan pada siang maupun malam hari. Keunggulan selanjutnya, sistem gelombang mikro minim hamburan atmosfer sehingga data hasil perekamannya baik untuk digunakan atau diolah lebih lanjut.

2.    Atmosfer
Semua pantulan objek yang dideteksi oleh sistem pengindraan jauh tentu melalui atmosfer. Atmosfer memiliki pengaruh yang sangat besar karena dapat menyerap, memantulkan, menghamburkan, dan meneruskan radiasi elektromagnet. Akibat pengaruh atmosfer, banyak bagian spektrum cahaya yang tidak dapat digunakan untuk pengindraan jauh. Pengindraan jauh hanya dapat dilakukan pada spektrum panjang gelombang tertentu. Dalam keadaan ini, atmosfer dapat meneruskan radiasi yang cukup ke arah sensor. Rentang spektrum yang dapat diteruskan oleh atmosfer disebut dengan jendela atmosfer.

3.    Objek
Objek merupakan segala sesuatu yang menjadi target perekaman pengindraan jauh. Objek dapat berupa fenomena litosfer, hidrosfer, biosfer, dan atmosfer. Setiap objek di permukaan bumi dapat diperoleh informasinya karena setiap objek memiliki karakteristik spektral tersendiri dalam interaksi dengan energi yang mengenainya. Karakteristik spektral inilah yang selanjutnya diolah untuk menghasilkan informasi tertentu.

4.    Sensor
Dalam sistem pengindraan jauh, sensor berfungsi sebagai alat perekam. Sensor menerima dan merekam radiasi/emisi spektrum elektromagnet yang datang dari objek. Sensor pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sensor fotografi dan sensor nonfotografi. Sensor fotografi (kamera misalnya) beroperasi pada bagian spektrum tampak mata (warna-warna yang dapat terlihat oleh mata). Sementara itu, sensor nonfotografi beroperasi pada spektrum yang lebih luas, yaitu dari sinar X hingga gelombang radio, termasuk juga spektrum tampak mata. Sensor fotografi menghasilkan citra foto, sedangkan sensor nonfotografi menghasilkan citra nonfoto.

No comments:

Post a Comment

Postingan Terbaru

Klasifikasi Sumber Daya Alam Berdasarkan Sifat dan Proses Pemulihannya

Klasifikasi Sumber Daya Alam  Berdasarkan Sifat dan Proses Pemulihannya Bagaimanakah klasifikasi sumber daya alam berdasarkan sifat da...

Paling Banyak Dibaca