Thursday, February 1, 2018

Unsur-Unsur Interpretasi Citra Pengindraan Jauh

Unsur-Unsur Interpretasi Citra Pengindraan Jauh

Apa saja macam-macam unsur interpretasi citra pengindraan jauh? Bagaimana cara untuk mengenali suatu objek pada citra berdasarkan unsur-unsur interpretasi pengindraan jauh?
Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/d/d5/Stereoskop.jpg
Kemampuan untuk menguasai teknik interpretasi citra pengindraan jauh sangat penting karena tanpa hal ini kita tidak akan dapat memperoleh informasi yang kita harapkan. Interpretasi citra dapat dilakukan secara digital maupun secara manual. Interpretasi secara digital dilakukan dengan bantuan perangkat lunak (software) pengolahan citra digital. Cara ini hanya bisa dilakukan pada citra satelit format digital. Interpretasi digital dilakukan dengan memperhatikan nilai/pola spektral pada pixel suatu citra sehingga dapat membedakan objek satu dan yang lainnya. Sementara itu, interpretasi manual merupakan upaya untuk mengenali objek pada citra berdasarkan unsur-unsur interpretasi. Interpretasi visual dapat dilakukan pada citra digital di komputer maupun pada citra yang telah tercetak. Interpretasi pada citra yang telah tercetak dilakukan dengan menggunakan kaca pembesar atau secara monoskopis dan dengan menggunakan stereoskop atau secara stereoskopis.

Dalam melakukan interpretasi secara manual, terdapat unsur-unsur interpretasi yang dapat menjadi kunci untuk mengenali ketampakan yang ada pada citra. Berikut ini penjelasan selengkapnya.
1.    Rona/Warna
Rona adalah gelap/terangnya tampilan citra berdasarkan proporsi radiasi atau emisi spektrum elektromagnet yang dipantulkan objek dan ditangkap oleh sensor. Tiap objek di permukaan bumi memiliki karakteristik tersendiri dalam memantulkan sinar yang mengenainya. Apabila pantulannya rendah, maka ronanya tampak gelap (hitam). Sementara itu, apabila pantulannya tinggi, maka ronanya tampak cerah (putih). Contohnya, air sungai yang jernih akan menyerap energi dan pantulannya rendah sehingga pada citra akan tampak gelap/berwarna hitam. Sebaliknya, apabila sungai tersebut keruh yang disebabkan oleh banyaknya sedimen, maka ronanya akan lebih cerah karena sedimen tersebut menyebabkan pantulan lebih besar.

2.    Bentuk
Bentuk adalah konfigurasi umum dari objek. Bentuk merupakan kunci pengenalan yang penting karena banyak objek yang bentuknya khas sehingga sering kali pengenalannya pada citra dapat dilakukan berdasarkan pada bentuknya saja. Dalam hal ini, bentuk bentang budaya lebih sederhana, teratur, dan mudah dikenali daripada bentang alamiah.

3.    Ukuran
Ukuran meliputi panjang, lebar, luas, dan kemiringan dari suatu objek. Bangunan yang digunakan untuk perkantoran, sekolah, atau pabrik, umumnya lebih besar daripada bangunan yang digunakan untuk rumah. Jalan yang lebih lebar dapat menunjukkan jalan utama, sedangkan jalan yang lebih sempit menunjukkan jalan lokal atau gang.

4.    Bayangan
Adanya bayangan menunjukkan bahwa terdapat objek yang menghalangi sinar matahari. Sinar matahari tidak dapat mengenai suatu objek tertentu karena terhalang oleh objek lain. Bayangan merupakan kunci pengenalan yang penting karena bentuk bayangan dapat mencerminkan objek, seperti menara tinggi, cerobong asap, lereng terjal, dan sebagainya. Dalam penelitian geomorfologi, panjang bayangan juga dapat memperjelas bentuk lahan di permukaan bumi. Akan tetapi, bayangan juga dapat menutupi beberapa objek sehingga menyulitkan dalam pengenalan objek.

5.    Tekstur
Tekstur merupakan gabungan dari unsur-unsur yang terlalu kecil untuk dibedakan tersendiri, yaitu gabungan antara rona, ukuran, jarak satu sama lain, susunan, dan efek bayangan. Tekstur juga dapat didefinisikan sebagai frekuensi rona pada citra. Tekstur dapat dibedakan menjadi kasar atau halus, seragam atau tidak seragam, granular atau linear, wooly (seperti bulu) atau mottled (tidak teratur/belang- belang), dan sebagainya.

6.    Pola
Pola adalah susunan keruangan dari suatu objek. Pola dapat dijumpai pada ketampakan alam maupun buatan manusia. Misalnya, pola permukiman (buatan manusia), pola aliran yang menunjukkan kondisi geologi dan geomorfologi, pola singkapan batuan, pola patahan, dan sebagainya.

7.    Situs
Situs adalah lokasi suatu objek dalam hubungannya dengan lingkungan sekitarnya. Situs juga dapat didefinisikan sebagai lokasi atau satuan terkecil dari medan. Sebagai contoh, banyak vegetasi yang secara karakteristik terikat pada situs tertentu, seperti rawa dan tanggul sungai.

8.    Asosiasi
Asosiasi adalah pengenalan objek berdasarkan hubungannya dengan objek yang lain. Sebagai contoh, adanya lahan kosong yang dekat dengan gedung mungkin merupakan halaman atau lahan parkir. Jadi, asosiasi dapat membantu untuk mengenali suatu objek berdasarkan keberadaan objek lain. Asosiasi tidak hanya untuk ketampakan buatan manusia saja, tetapi juga untuk ketampakan alam. Misalnya, pola aliran radial menunjukkan bahwa daerah tersebut merupakan kerucut gunung api, pola aliran anular menunjukkan bahwa daerah tersebut adalah pegunungan dome. Tentu kepastian pengenalan objek yang diinterpretasi harus didukung dengan unsur interpretasi lainnya.

No comments:

Post a Comment

Postingan Terbaru

Klasifikasi Sumber Daya Alam Berdasarkan Sifat dan Proses Pemulihannya

Klasifikasi Sumber Daya Alam  Berdasarkan Sifat dan Proses Pemulihannya Bagaimanakah klasifikasi sumber daya alam berdasarkan sifat da...

Paling Banyak Dibaca