Peran Pengembangan Wilayah bagi Pembangunan Nasional
Apakah
peran pengembangan wilayah bagi pembangunan nasional?
Sumber: https://pixabay.com/p-13853/?no_redirect |
Secara garis
besar, peran pengembangan wilayah bagi pembangunan nasional terdiri atas peran
sebagai upaya untuk mengurangi ketimpangan wilayah dalam rangka pemerataan
pembangunan serta peran dalam antisipasi globalisasi dan perdagangan bebas. Ketimpangan
atau kesenjangan antarwilayah harus dikurangi agar dapat menciptakan keadilan
sosial dan kesejahteraan yang merata bagi seluruh masyarakat. Sementara itu,
antisipasi globalisasi dan perdagangan bebas harus dilakukan agar setiap wilayah
siap dalam menghadapi globalisasi dan perdagangan bebas sehingga dapat
memperoleh keuntungan dari hal tersebut.
1. Pengembangan Wilayah sebagai Upaya Mengurangi
Ketimpangan Wilayah
Ketimpangan antarwilayah
masih saja tetap ada meskipun pengembangan wilayah telah terus dilakukan.
Ketimpangan antarwilayah dapat terjadi akibat pengaruh faktor berikut.
- Faktor
geografis, suatu wilayah yang baik kondisi geografisnya akan cenderung
lebih berkembang dibandingkan dengan wilayah dengan kondisi geografis yang
kurang menguntungkan.
- Faktor
sejarah, berkaitan dengan bentuk organisasi dan kehidupan perekonomian
masyarakat pada masa lalu.
- Faktor
sosial, berhubungan dengan perilaku masyarakat di suatu wilayah. Apabila
perilaku masyarakat kondusif, maka akan dapat mendorong pengembangan
wilayah secara lebih baik.
- Faktor
politik, kondisi politik yang tidak stabil akan menyebabkan gangguan di
berbagai bidang, terutama di bidang ekonomi.
- Faktor administratif, suatu wilayah yang memiliki birokrasi baik, efisien, dan tidak berbelit-belit akan lebih mampu mengundang investor dibandingkan dengan wilayah yang birokrasinya berbelit-belit.
Pengembangan
wilayah yang akan dilakukan harus melalui proses perencanaan yang matang.
Perencanaan tersebut dimaksudkan agar dalam pengembangan wilayah semua wilayah
dapat melaksanakan pembangunan secara proporsional dan merata sesuai dengan potensi
yang ada di masing-masing wilayah (Soekartawi, 1990). Apabila perencanaan dan pengembangan wilayah dapat berjalan dengan baik,
maka diharapkan kemandirian wilayah dapat
tumbuh dan berkembang sendiri atas dasar
kekuatan sendiri.
2. Pengembangan
Wilayah sebagai Antisipasi Globalisasi dan Perdagangan Bebas
Kemajuan teknologi informasi
dan komunikasi menjadikan batas dan jarak antarwilayah sudah tidak lagi menjadi
hambatan bagi orang untuk berhubungan dengan orang lainnya. Kondisi ini
mendorong sistem kehidupan yang menuju ke arah globalisasi dalam berbagai
bidang. Demikian juga dalam kehidupan bernegara, dalam era globalisasi, perkembangan
suatu negara sangat berkaitan dengan negara lain. Keterkaitan dengan negara lain
ini diwujudkan dengan membentuk kerja sama yang saling menguntungkan
antarnegara.
Globalisasi mendorong
peningkatan interaksi perekonomian di dalam suatu negara maupun antarnegara. Interaksi
tersebut meliputi aspek investasi, perdagangan, tenaga kerja dan modal asing,
keuangan dan perbankan internasional, serta arus devisa. Investasi tidak lagi
terbatas, tetapi terus mengalir ke berbagai belahan dunia manapun yang memiliki
daya tarik. Dalam bidang industri, globalisasi berorientasi pada permintaan secara
global, tidak lagi hanya berorientasi pada daerah atau negara saja. Globalisasi
yang seperti ini mendorong timbulnya perdagangan bebas antarnegara.
Dalam rangka menghadapi perdagangan
bebas, setiap wilayah harus dapat mengevaluasi daya saing perekonomiannya
masing-masing. Diharapkan dengan adanya evaluasi ini, maka setiap wilayah mampu
memiliki peranan besar dalam pembangunan, diawali dari bidang ekonomi. Dalam
melakukan pengembangan wilayah, daya saing yang dimiliki oleh masing-masing wilayah
dapat dikaji terlebih dahulu untuk memacu pembangunan ekonomi dan memperluas pasar
perekonomian global. Selain itu, dengan pengembangan wilayah, suatu wilayah
dapat dipacu untuk memiliki kompetisi inti. Kompetensi inti merupakan suatu
kemampuan yang dimiliki oleh wilayah sebagai sumber keunggulan untuk bersaing
dengan wilayah yang lainnya.
No comments:
Post a Comment