Profil Tanah
Apakah
yang dimaksud dengan profil tanah? Bagaimanakah cara pembagian horizon tanah?
Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/7/7e/Soil_ profile%2C_Murieston_Water_-_geograph.org.uk_-_325135.jpg |
1. Horizon O
Horizon O
merupakan lapisan tanah yang didominasi oleh bahan organik, baik dalam keadaan
masih segar maupun sudah membusuk. Bahan organik terbentuk di atas horizon
mineral di bawahnya. Horizon O terletak di bagian paling atas. Akan tetapi,
horizon ini tidak selalu dijumpai di semua tempat, hanya di tempat tertentu saja.
Horizon O dapat dibedakan menjadi horizon O 1 dan horizon O 2.
a. Horizon O 1
Horizon O 1
adalah horizon O yang bahan organiknya mempunyai ciri serupa dengan bahan asal
organik. Ciri ini dapat terlihat jelas dengan mata. Misalnya, terdapat tulang
daun dan bagian batang tumbuhan. Bagian ini dapat disebut sebagai lapisan mulsa.
b. Horizon O 2
Horizon O 2 adalah horizon O yang bahan organiknya
telah mengalami pelapukan sehingga sudah tidak tampak lagi bentuk asalnya. Bagian
ini dapat disebut sebagai lapisan humus.
2. Horizon A
Horizon A
merupakan lapisan tanah mineral yang terletak paling atas. Disebut lapisan
mineral karena tanah terbentuk dari hasil pelapukan batuan induk. Berbeda
halnya dengan horizon O, semua horizon di bawah horizon A adalah horizon
mineral. Umumnya horizon A didominasi oleh material pasir, debu, dan sedikit
lempung. Horizon A dibedakan menjadi horizon A 1, horizon A 2, dan horizon A 3.
a. Horizon A 1
Horizon A 1
adalah horizon A yang dicirikan oleh percampuran antara bahan organik dan
mineral. Percampuran tersebut sangat dimungkinkan karena horizon ini terletak
paling atas. Percampuran dengan bahan organik menjadikan warna tanah pada
horizon ini cenderung kehitaman.
b. Horizon A 2 (Horizon E)
Horizon A 2
disebut juga sebagai horizon eluviasi. Horizon eluviasi merupakan bagian
yang terlindi/tercuci paling maksimal. Tanah pada horizon ini berwarna
pucat karena telah mengalami pencucian dan hanya meninggalkan material
yang tidak berwana.
c. Horizon A 3
Horizon A 3 merupakan horizon peralihan menuju horizon
B atau C. Kadang-kadang horizon ini disebut dengan horizon AB jika lapisan di
bawahnya adalah horizon B. Sementara itu, dapat disebut juga horizon AC jika
lapisan di bawahnya adalah horizon C. Horizon A 3 memiliki ciri warna yang
hampir sama dengan horizon A 2.
3. Horizon B
Horizon B
disebut juga sebagai horizon iluviasi. Tanah pada horizon ini merupakan
akumulasi basa, lempung, besi, dan alumunium yang terlindi dari horizon A.
Horizon B dibedakan menjadi horizon B 1, horizon B 2, dan horizon B 3.
a. Horizon B 1
Horizon B 1
merupakan horizon peralihan antara horizon A dan horizon B dengan warna dan
ciri yang didominasi oleh horizon B.
b. Horizon B 2
Horizon B 2
merupakan horizon yang memiliki ciri murni horizon B, tanpa menunjukkan ciri
horizon A maupun horizon di bawahnya.
c. Horizon B 3
Horizon B 3 merupakan horizon peralihan antara horizon
B dan horizon C atau R. Ciri tanah pada horizon ini didominasi oleh ciri horizon
B, namun berkaitan dengan horizon di bawahnya. Kadang-kadang horizon ini
disebut dengan horizon BC jika lapisan di bawahnya adalah horizon C dan disebut
horizon BR jika lapisan di bawahnya adalah horizon R.
4. Horizon C
Horizon C merupakan horizon dengan ciri yang sesuai
dengan bahan induk tanah. Tanah pada horizon ini murni merupakan hasil
pelapukan batuan induk. Tanah horizon C sama sekali tidak mempunyai ciri horizon
A maupun B.
5. Horizon R
(Bedrock)
Horizon R merupakan bahan asal tanah (batuan induk). Horizon
C dan horizon R bukan merupakan tanah sehingga tidak termasuk dalam
solum/ketebalan tanah.
Perkembangan tanah dapat ditunjukkan oleh perkembangan
horizon tanah. Awalnya, hanya terdapat batuan induk (R), kemudian batuan induk
tersebut lapuk seiring berjalannya waktu. Hasil pelapukan membentuk horizon C
di bagian atas horizon R. Horizon C terus mengalami perkembangan menjadi tanah dan
membentuk horizon A. Artinya, pada tahap ini telah terdapat horizon A, horizon
C, dan horizon R. Perkembangan tanah terus berlanjut, terjadi perlindian pada
horizon A. Hasil perlindian tersebut terendapkan, membentuk horizon B. Artinya,
pada tahap ini telah terdapat horizon A, horizon B, horizon C, dan horizon R.
Oleh karena tanah telah mampu menumbuhkan tanaman, maka terdapat bagian dari
tanaman yang mati membentuk horizon O. Artinya, pada tahap ini telah terdapat horizon
O, horizon A, horizon B, horizon C, dan horizon R.
No comments:
Post a Comment