Simbol Peta
Apa saja klasifikasi
simbol peta berdasarkan bentuk dan berdasarkan wujudnya? Bagaimanakah pertimbangan
dalam membuat simbol untuk suatu peta?
Sumber: Dokumen Pribadi |
Berdasarkan bentuknya, simbol dapat diklasifikasikan
menjadi simbol titik, simbol garis, dan simbol area atau bidang. Berdasarkan
wujud atau hubungannya dengan objek yang digambarkan, simbol dapat
diklasifikasikan menjadi simbol abstrak dan simbol piktorial. Simbol abstrak
adalah simbol yang dibuat sama sekali tidak menyerupai objek aslinya. Sementara
itu, simbol piktorial adalah simbol yang dibuat menyerupai objek aslinya.
Selain simbol abstrak dan simbol piktorial, terdapat juga simbol yang
menggunakan huruf atau angka. Biasanya simbol ini diambil dari huruf pertama
dan kedua dari nama objek yang digambarkan.
Pembuatan simbol peta
bukanlah merupakan hal yang mudah karena simbol harus mampu menyampaikan
informasi secara jelas dari pembuat peta kepada pembaca peta. Bagi pembuat peta,
penggunaan simbol diupayakan sederhana dan mudah untuk digambar, namun dapat
menyajikan informasi yang diharapkan. Di sisi lain bagi pembaca peta, simbol
harus jelas, mudah dibaca, menarik, dan mudah dipahami maknanya.
Simbol dari objek di permukaan bumi dapat diklasifikasikan menjadi
ketampakan hipsografi, hidrografi, buatan manusia, vegetasi, serta ketampakan khusus.
1. Ketampakan Hipsografi
Ketampakan hipsografi mencerminkan relief permukaan bumi. Ketampakan ini
meliputi permukaan daratan, seperti pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah,
bukit, lembah, dan sebagainya. Ketampakan hipsografi dapat disimbolkan dengan
simbol warna. Sebagai contoh, warna hijau digunakan untuk permukaan bumi yang rendah,
kemudian semakin tinggi digunakan warna hijau yang semakin muda, kemudian menjadi
warna kuning, cokelat muda, dan cokelat tua seiring dengan pertambahan
ketinggian. Daerah yang berketinggian di atas 4.000 meter dapat disimbolkan dengan
warna putih karena memungkinkan terdapat salju. Akan tetapi, penyimbolan ketampakan
hipsografi bisa berbeda-beda sehingga kita tetap harus membaca keterangan yang
tertera pada legenda peta.
2. Ketampakan Hidrografi
Ketampakan hidrografi adalah bagian permukaan bumi yang berupa objek perairan,
seperti samudra, laut, selat, teluk, sungai, dan danau. Nama-nama objek
perairan dalam peta ditulis dengan huruf miring (italic) berwarna biru. Kedalaman objek perairan umumnya disimbolkan
dengan warna biru secara gradasi (bertingkat) seiring bertambahnya kedalaman,
mulai warna biru keputih-putihan, biru muda, hingga biru tua.
3. Ketampakan Objek Buatan Manusia
Ketampakan objek buatan manusia banyak kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari, seperti jalan, rel kereta api, dan berbagai macam bangunan.
Ketampakan buatan manusia disimbolkan dengan titik atau garis yang
kadang-kadang dapat dipadukan dengan warna. Sebagai contoh, misalnya objek
bangunan disimbolkan dengan titik berwarna hitam, jalan disimbolkan dengan
garis berwarna merah, serta rel kereta api disimbolkan dengan garis yang
berwarna hitam dan putih berselang-seling. Selain simbol-simbol tersebut,
terdapat juga simbol berbagai fasilitas publik yang dibuat mencerminkan objek
aslinya, seperti rumah sakit disimbolkan dengan tanda palang berwarna merah
serta restoran disimbolkan dengan gambar sendok dan garpu.
4. Ketampakan Vegetasi
Ketampakan vegetasi dapat disimbolkan dengan warna (hijau misalnya) dan
dengan simbol piktorial untuk menggambarkan jenis vegetasi tertentu. Sebagai contoh,
objek pohon kelapa disimbolkan dengan gambar yang menyerupai pohon kelapa atau
pohon mangga disimbolkan dengan buah mangga. Penggunaan simbol piktorial ini bersifat
relatif dan tidak terdapat aturan khusus, asalkan simbol yang digunakan dapat
mewakili objek sebenarnya.
5. Ketampakan Khusus
Ketampakan khusus dalam peta
merupakan ketampakan yang menggambarkan tema-tema tertentu pada peta tematik.
Sebagai contoh, simbol-simbol dalam peta curah hujan, peta geologi, peta jenis
tanah, peta persebaran flora dan fauna, dan peta hasil pertanian. Simbol pada
peta-peta tersebut adalah simbol-simbol khusus yang sesuai dengan tema dan
tujuan peta. Penggunaan warna pada simbol ketampakan khusus bisa saja berbeda
dengan warna pada peta umumnya. Sebagai contoh, pada peta geologi digunakan
warna biru muda untuk menggambarkan formasi batu gamping, padahal warna biru
biasanya menggambarkan objek perairan.
No comments:
Post a Comment