Mengenal Jenis-Jenis Batuan: Batuan Sedimen
Sumber: https://upload.wikimedia.org/
wikipedia/commons/d/d2/Sanikiluaq_rocks.jpg
|
Apakah
yang dimaksud dengan batuan sedimen? Apa saja jenis-jenisnya?
Batuan sedimen
adalah batuan yang terbentuk dari proses pemadatan endapan batuan lepas. Batuan
lepas adalah bagian dari material batuan padat yang mengalami erosi. Material
tersebut terbawa oleh aliran sungai, gelombang, arus pasang, angin, es, maupun
gravitasi, kemudian mengendap di suatu tempat. Proses pemadatan batuan ini disebut
diagenese.
Batuan sedimen tersusun
oleh batuan yang semula lepas, kemudian menjadi kompak (terikat satu sama lain)
secara alami. Batuan sedimen terdiri atas lapisan-lapisan, lapisan tersebut terbentuk
akibat sementasi atau akibat tekanan dari endapan di atasnya. Warna batuan
sedimen bervariasi, tergantung pada komposisi material penyusunnya. Pada
umumnya, batuan sedimen berwarna putih, kuning, atau abu-abu terang , tetapi ada pula batuan sedimen yang berwarna abu-abu gelap
sampai hitam, merah, dan coklat.
O’Dunn dan Sill (1986) membagi batuan sedimen berdasarkan teksturnya
menjadi 2 kelompok besar, yaitu batuan sedimen klastik dan batuan sedimen
nonklastik.
1. Batuan
Sedimen Klastik
Batuan sedimen klastik adalah batuan sedimen yang terdiri atas
butiran atau pecahan batuan serta terbentuk oleh pembentukan kembali dari
batuan yang telah ada. Proses pembentukan kembali tersebut meliputi proses
pelapukan, erosi, transportasi, dan redeposisi (pengendapan kembali). Batuan
klastik bersifat fragmental, artinya terdiri atas butiran atau pecahan batuan.
Contoh batuan sedimen klastik adalah batuan konglomerat, breksi, dan batu
pasir.
2. Batuan
Sedimen Nonklastik
Batuan sedimen nonklastik
adalah batuan sedimen yang terbentuk oleh pengendapan material batuan di tempat
itu juga. Proses pembentukan batuan sedimen nonklastik dapat berlangsung
secara kimiawi, biologi/organik, maupun kombinasi antara biologi dan kimia
(biokimia). Dalam proses pembentukan batuan sedimen secara kimia, endapan terbentuk
sebagai hasil reaksi kimia. Misalnya, batu gamping (CaCO3) terbentuk
oleh adanya pengaruh reaksi antara air (H2O) dan karbon dioksida (CO2).
Contoh batuan sedimen yang terbentuk secara kimiawi adalah pembentukan stalaktit
dan stalakmit di dalam gua karst, batuan evaporit, travertin, anhidrit, halit,
dan batu gips. Sementara itu, proses pembentukan batuan sedimen secara biologi/organik
adalah pembentukan batuan sedimen oleh adanya aktivitas hewan maupun
tumbuh-tumbuhan. Contoh batuan sedimen yang terbentuk secara biologi/organik
adalah terbentuknya karang di dasar laut dangkal dan terbentuknya fosfat dari akumulasi
kotoran kelelawar.
No comments:
Post a Comment