Perairan Darat: Sungai
Apakah
yang dimaksud dengan sungai? Apa saja jenis-jenis sungai?
Sungai adalah alur aliran air
yang besar dan terdapat di permukaan bumi. Debit aliran sungai dapat dinyatakan
dalam satuan volume air per satuan waktu, biasanya digunakan satuan meter kubik
per detik atau liter per detik. Debit aliran sungai terdiri atas komponen
aliran air di permukaan (limpasan/run off
atau overland flow), aliran antara
(rembesan dari air lengas), dan aliran dasar (air tanah yang keluar sebagai mata
air).
Sungai dapat diklasifikasikan
berdasarkan kontinuitas aliran, arah aliran, sumber air, dan struktur geologi. Berdasarkan
kontinuitas aliran, sungai diklasifikasikan menjadi sungai ephemeral,
sungai intermitten, dan sungai perenial. Sungai ephemeral merupakan
jenis sungai yang airnya hanya mengalir saat hujan dan setelah terjadinya hujan.
Di beberapa daerah, sungai jenis ini belum tentu ada airnya meskipun pada saat
musim hujan. Sungai ephemeral tidak
memperoleh suplai air dari air tanah maupun air lengas. Sungai intermitten
adalah sungai yang airnya hanya mengalir saat musim penghujan. Saat musim
kemarau tiba, tidak terdapat aliran air di sungai ini. Oleh karena itu, sungai intermitten
disebut juga sebagai sungai episodik. Sungai intermitten hampir sama dengan sungai ephemeral, tetapi saat
musim hujan pasti selalu ada airnya. Sungai perenial adalah
sungai yang mengalirkan air sepanjang tahun, baik musim kemarau maupun
penghujan. Saat musim kemarau, aliran sungai berasal dari air tanah di sekitarnya.
Sungai perenial yang debit aliran airnya relatif tetap sepanjang tahun
disebut sungai permanen. Contoh sungai jenis ini adalah Sungai Mahakam dan
Sungai Kapuas. Apabila debit aliran air sungai perenial cenderung banyak pada musim penghujan dan hanya sedikit
pada musim kemarau, disebut dengan sungai periodik. Contoh sungai periodik
adalah Sungai Opak dan Sungai Bengawan Solo.
Berdasarkan arah alirannya,
sungai dapat diklasifikasikan menjadi sungai konsekuen, sungai subsekuen,
sungai obsekuen, dan sungai resekuen. Sungai konsekuen adalah sungai yang memiliki
arah aliran sesuai dengan kemiringan struktur geologi. Sungai subsekuen adalah sungai
yang memiliki arah aliran tegak lurus terhadap struktur geologi, menuju ke arah
sungai konsekuen. Sungai obsekuen adalah sungai yang arah alirannya berlawanan
dengan arah aliran sungai konsekuen, alirannya menuju sungai subsekuen. Sementara
itu, sungai resekuen adalah sungai yang mengalir sesuai dengan arah sungai
konsekuen, menuju sungai subsekuen.
Berdasarkan sumber airnya,
sungai dapat diklasifikasikan menjadi sungai anteseden dan sungai superimposed.
Sungai anteseden adalah sungai yang dapat mempertahankan alirannya meskipun
terjadi pengangkatan lapisan permukaan bumi. Sungai tersebut dapat
mempertahankan aliran karena mampu mengerosi untuk mengimbangi pengangkatan
yang terjadi. Contoh sungai anteseden adalah Sungai Oyo di Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta. Sungai superimposed adalah sungai yang terbentuk di aliran baru
akibat erosi secara vertikal hingga ke lapisan bawah. Bentuk sungai ini
dipengaruhi oleh perbedaan struktur dan jenis batuan.
Berdasarkan ketinggian muka
air sungai terhadap permukaan air tanah, sungai diklasifikasikan menjadi sungai
effluent dan sungai influent. Sungai effluent atau gaining
stream adalah sungai yang terbentuk apabila air tanah di sekitarnya masuk
ke alur sungai sehingga aliran sungai diperoleh dari suplai air tanah di sekitarnya.
Sementara itu, sungai infuent atau losing stream adalah sungai yang
terbentuk apabila air sungai masuk ke dalam akuifer (lapisan air bawah tanah) sehingga
menambah cadangan air tanah.
No comments:
Post a Comment