Jenis-Jenis Laut dan Berbagai Kehidupan di Laut
Apa
saja jenis-jenis laut berdasarkan cara terjadinya, letak, dan kedalamannya?
Sumber: http://www.publicdomainpictures.net/pictures/10000/
velka/beautiful-sea-view-11284565520Gc6S.jpg
|
Laut adalah bagian perairan
yang luas serta terpisah dari darat. Laut dapat dikelompokkan berdasarkan cara
terjadinya, letak, dan kedalamannya. Berdasarkan cara terjadinya, laut dikelompokkan
menjadi laut transgresi (laut genangan), laut ingresi, dan laut regresi. Laut
transgresi adalah laut yang terbentuk akibat kenaikan permukaan air laut pada
akhir periode zaman es. Hal tersebut menyebabkan sebagian daratan digenangi
oleh air sehingga membentuk laut. Contoh laut transgresi adalah Laut Jawa. Laut
ingresi (laut tanah turun) adalah laut yang terbentuk akibat adanya pengaruh
tenaga endogen sehingga menyebabkan patahan. Patahan tersebut sangat dalam, kemudian
terisi oleh air dan membentuk laut. Contoh laut ingresi adalah Laut Banda. Laut
regresi (laut menyempit) adalah laut yang terbentuk akibat penurunan permukaan
laut, baik yang disebabkan oleh penyusutan air laut maupun kenaikan permukaan
daratan. Contoh laut regresi adalah Laut Flores.
Berdasarkan letaknya, laut dapat
dikelompokkan menjadi laut tepi, laut pertengahan, dan laut pedalaman. Laut
tepi adalah laut yang terletak di pinggir benua sehingga seakan-akan terpisahkan
dari benua oleh sederetan kepulauan. Contoh laut tepi adalah Laut Cina Selatan,
Laut Jepang, dan Laut Utara. Laut Cina Selatan terhalang oleh Kepulauan
Indonesia dan Filipina dari Benua Asia. Laut Jepang terhalang oleh Kepulauan
Jepang dari benua Asia. Sementara itu, Laut Utara terhalang oleh Kepulauan Inggris
dari Benua Eropa. Laut pertengahan adalah laut yang terletak di antara dua
benua atau lebih. Contoh laut pertengahan adalah Laut Tengah, terletak di
antara Benua Asia, Eropa, dan Afrika. Laut pedalaman adalah laut yang terdapat tepat
di tengah-tengah benua dan seluruhnya dikelilingi oleh daratan. Contoh laut pedalaman
adalah Laut Kaspia, Laut Hitam, dan Laut Baltik.
Berdasarkan kedalamannya, laut dikelompokkan menjadi zona litoral, zona
neritik, zona bathyal, zona abyssal, dan zona hadal. Zona litoral disebut juga sebagai
zona pesisir, yaitu laut yang terletak di garis pasang surut. Zona neritik adalah
laut dengan kedalaman antara 0 – 200 meter. Di zona ini terdapat banyak
kehidupan hewan dan tumbuhan laut karena masih dapat tertembus oleh sinar
matahari. Zona bathyal adalah
laut dengan kedalaman antara 200 meter – 1.000 meter. Kehidupan hewan dan
tumbuhan laut di zona ini mulai berkurang karena intensitas sinar matahari juga
semakin berkurang. Zona abyssal adalah
laut dengan kedalaman antara 1.000 – 6.000 meter. Zona ini sama sekali tidak
dapat ditembus oleh sinar matahari serta suhunya sangat rendah sehingga hanya
hewan dan tumbuhan tertentu saja yang dapat bertahan hidup.
Bagaimanakah
kondisi kehidupan hewan dan tumbuhan di laut?
Terdapat kehidupan hawan dan tumbuhan di laut. Secara garis besar, sistem
kehidupan laut dikelompokkan menjadi pelagos dan bentos. Sistem pelagos
terdiri atas hewan dan tumbuhan yang hidupnya di permukaan lautan terbuka.
Sementara itu, sistem bentos terdiri atas hewan dan tumbuhan yang hidup
di bawah permukaan laut hingga dasar laut.
1. Sistem Pelagos
Sistem pelagos terdiri atas kelompok utama organisme plankton dan
nekton. Plankton adalah organisme berukuran kecil atau mikroskopis dengan
jumlah yang sangat banyak. Plankton terdiri atas golongan hewan (zooplankton)
dan golongan tumbuhan (fitoplankton). Plankton tergolong organisme yang tidak
kuat dalam menahan gerakan air laut karena ukurannya yang sangat kecil. Meskipun
banyak di antara golongan plankton yang merupakan perenang aktif, kehidupan
plankton terombang-ambing oleh gerakan air laut. Nekton terdiri atas
hewan-hewan yang berukuran lebih besar daripada plankton. Hewan ini memiliki
kemampuan untuk bergerak sendiri tanpa harus selalu terombang-ambing oleh gerakan
air laut. Golongan nekton didominasi oleh jenis Ikan. Jenis ikan yang termasuk
dalam nekton adalah ikan golongan pelagic species (ikan pelagis), yaitu
ikan yang hidup di antara lapisan perairan bagian tengah hingga bagian atas. Selain
ikan, terdapat juga jenis cumi-cumi, ular laut, dan ikan paus. Dalam golongan
nekton tidak terdapat golongan tumbuhan.
2. Sistem Bentos
Sistem bentos mencakup
segala organisme yang hidup di bawah permukaan laut hingga dasar laut. Organisme
tersebut juga termasuk hewan dan tumbuhan yang hidup di daerah pasang surut
(litoral), daerah continental shelf (sublitoral), dan di dasar laut dalam
(bathyal maupun abyssal). Tumbuhan hijau yang termasuk dalam sistem bentos hanya
terdapat di zona litoral dan sublitoral, di mana terdapat sinar matahari yang
cukup untuk fotosintesis. Tumbuhan yang hidup di zona ini adalah tumbuhan
bersel tunggal, tumbuhan air berukuran besar, dan tumbuhan berbunga. Sementara
itu, hewan yang termasuk dalam sistem bentos dapat dikelompokkan berdasarkan
ukuran dan berdasarkan hubungan terhadap tempat hidupnya. Berdasarkan
ukurannya, hewan sistem bentos dikelompokkan menjadi microfauna, mesofauna,
dan macrofauna. Microfauna merupakan hewan yang memiliki ukuran
lebih kecil dari 0,1 mm. Mesofauna merupakan hewan yang memiliki ukuran antara
0,1 mm sampai 1,0 mm. Sementara itu, macrofauna adalah hewan yang berukuran
lebih besar dari 1,0 mm. Contoh macrofauna adalah ikan demersal, yaitu
ikan yang hidup dan memperoleh makanan di dasar laut. Berdasarkan hubungan
terhadap tempat hidupnya, sistem bentos dikelompokkan menjadi epifauna
dan infauna. Epifauna adalah hewan yang hidup di permukaan
dasar lautan. Sementara itu, infauna adalah hewan yang hidup menggali lubang
pada dasar lautan.
No comments:
Post a Comment