Teori Perkembangan Muka Bumi
Bagaimanakah proses berlangsungnya perkembangan muka bumi? Apa saja yang
terjadi?
Ada beberapa teori tentang perkembangan muka bumi,
antara lain teori continental drift, kontraksi, Laurasia-Gondwana, dan
tektonik lempeng.
1. Continental
Drift
Teori continental drift dikemukakan oleh Alfred
Lothar Wegener pada tahun 1912. Wegener mengatakan bahwa semua benua berasal
dari satu daratan besar yang disebut Pangea. Selanjutnya, daratan ini mengalami
proses perkembangan yang ditandai dengan terbentuknya Gondwana sebagai pecahan
dari Pangea pada sekitar 200 juta tahun yang lalu. Sekitar 100 juta tahun
kemudian Gondwana terpisah-pisah. Akhirnya, secara perlahan-lahan daratan ini
mengalami pergeseran ke arah ekuator, kemudian terbentuk benua-benua seperti
sekarang.
2. Kontraksi
Teori kontraksi dikemukakan oleh James Bana dan Elie
De Baumant. Menurut teori ini, bumi mengalami penyusutan dan pengerutan akibat
pendinginan sehingga terbentuklah lembah dan
pegunungan. Pada tahun 1960-an para ilmuwan menemukan
suatu garis di mana bahan basalt dari
astenosfer (lapisan di atas mantel bumi) muncul ke permukaan dan membentuk pematang
tengah samudra. Proses ini berlangsung terus-menerus
sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat permukaan
dasar lautan yang menggerakkan benua.
3. Laurasia-Gondwana
Teori Laurasia-Gondwana dikemukakan oleh
Suess pada tahun 1884. Menurut Suess, bumi terdiri atas dua benua yang berada
di belahan bumi utara (Laurasia) dan selatan (Gondwana). Selanjutnya, kedua
benua tersebut secara perlahan-lahan bergerak ke arah ekuator dan akhirnya
terpecah menjadi beberapa benua seperti sekarang.
4. Lempeng Tektonik
Teori lempeng tektonik dikemukakan oleh F.
Vine dan D. Matthews pada tahun 1963. Teori ini berdasarkan penemuan
garis-garis magnetis bumi yang menunjukkan bahwa batuan-batuan di dasar laut
jauh lebih muda daripada batuan yang ada di atasnya. Hal ini menunjukkan bahwa
bumi terdiri atas lempengan-lempengan yang berupa daratan dan lautan. Lempeng
tersebut bergerak dengan arah dan kecepatan masing-masing. Ada lempeng yang
bergerak saling mendekat dan ada pula yang saling menjauh.
Bagaimanakah para ilmuwan dapat
menentukan umur bumi? Cara apa yang digunakan?
Ada beberapa teori yang dikemukakan oleh
para ilmuwan tentang pengukuran umur bumi. Teori-teori pengukuran umur bumi
antara lain sebagai berikut.
1. Teori Sedimen
Menurut teori ini, pengukuran umur bumi
dilakukan berdasarkan perhitungan tebal lapisan sedimen yang membentuk batuan.
Dengan mengetahui tebal lapisan sedimen rata-rata yang terbentuk tiap tahun dan
dibandingkan dengan tebal batuan sedimen di bumi sekarang, maka dapat dihitung
umur lapisan tertua kulit bumi. Berdasarkan teori sedimen, diperkirakan umur bumi
kurang lebih 500 juta tahun.
2. Teori Kadar
Garam
Menurut teori ini, pengukuran umur bumi dilakukan
berdasarkan perhitungan kadar garam di laut. Pada awalnya, diperkirakan laut
berair tawar. Sirkulasi air (siklus hidrologi) menyebabkan air mengalir dari
darat melalui sungai menuju ke laut membawa garam-garam. Keadaan ini
berlangsung terus-menerus sepanjang waktu. Kenaikan kadar garam setiap tahun
dibandingkan dengan kandungan kadar garam di laut saat ini. Ternyata, dapat
diketahui bahwa bumi telah terbentuk sekitar 1.000 juta tahun yang lalu.
3. Teori
Termal
Berdasarkan teori ini, pengukuran umur bumi dilakukan
berdasarkan perhitungan suhu bumi. Diperkirakan pada awalnya bumi adalah batuan
yang sangat panas, kemudian lama-kelamaan mendingin. Dengan mengetahui massa
dan suhu bumi, maka dapat diperkirakan lama perubahan bumi menjadi batuan yang ada
saat ini. Menurut ahli fisika Inggris, yaitu Elfin, bumi memerlukan waktu sekitar 20.000
juta tahun sehingga menjadi seperti yang ada saat ini.
4. Teori
Radioaktivitas
Teori pengukuran
umur bumi yang dianggap paling benar adalah berdasarkan waktu peluruhan
unsur-unsur radioaktif. Dalam teori ini, diperlukan pengetahuan mengenai pembagian
waktu unsur-unsur radioaktif. Dengan mengetahui perbandingan kadar unsur radioaktif
dan unsur hasil peluruhan dalam suatu batuan, maka dapat dihitung umur batuan tersebut.
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa umur
bumi berkisar antara 5.000 hingga 7.000 juta tahun.
No comments:
Post a Comment