Pendekatan
Geografi
Pendekatan apa saja yang digunakan dalam ilmu geografi?
Objek
yang dipelajari dalam ilmu geografi terdiri atas objek material dan objek
formal. Objek material geografi adalah seluruh fenomena yang ada di permukaan
bumi. Sementara itu, objek formal geografi adalah pendekatan atau sudut pandang
yang digunakan dalam geografi. Geografi tidak hanya memfokuskan objek kajiannya
pada objek material saja, tetapi juga menekankan pada sudut pandang keilmuan.
Sumber: https://c1.staticflickr.com/5/4623/38876758084_48eed34d4a_b.jpg |
Menurut Bintarto dan Surastopo (1979), ada
3 pendekatan yang digunakan dalam geografi. Ketiga pendekatan tersebut adalah pendekatan keruangan (spatial approach),
pendekatan ekologi (ecological approach),
dan pendekatan kompleks wilayah (regional
complex approach).
1. Pendekatan
Keruangan (Spatial Approach)
Pendekatan keruangan dilakukan dengan cara
menganalisis gejala atau fenomena geografi berdasarkan persebarannya.
Pendekatan keruangan berhubungan erat dengan analisis keruangan. Analisis keruangan
adalah suatu cara pandang khas dalam ilmu geografi, yaitu cara pandang dengan mempertimbangkan
keanekaragaman ruang muka bumi serta membahas masing-masing aspek-aspek
keruangannya. Selain itu, analisis keruangan juga paling baik digunakan untuk mendalami
suatu fenomena dalam rangka menyusun teori. Salah satu contoh penggunaan pendekatan
keruangan adalah ketika mengkaji persebaran jenis tanah dan kemiringan lereng di
suatu daerah.
2. Pendekatan
Ekologi (Ecological Approach)
Menurut
Bintarto dan Surastopo (1979), dalam melakukan analisis lingkungan, geografi
mencoba menelaah gejala saling memengaruhi (interaksi) dan hubungan timbal balik
(interelasi) antara komponen fisik (lingkungan alamiah) dan komponen nonfisik
(sosial). Ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang interaksi organisme
hidup dengan lingkungannya. Dalam mempelajari ekologi, seseorang harus mempelajari
organisme hidup, seperti manusia, hewan, dan tumbuhan, serta sekaligus mempelajari
lingkungannya, seperti hidrosfer (air), litosfer (tanah), dan atmosfer (udara).
Selain berinteraksi dengan lingkungannya, organisme hidup juga dapat berinteraksi
dengan organisme hidup yang lain.
Pendekatan ekologi didasari oleh salah
satu prinsip dalam biologi, yaitu adanya interaksi antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Pendekatan ekologi menekankan pada keterkaitan antara fenomena geosfer dan variabel
lingkungan yang ada. Dengan pendekatan ekologi, berbagai fenomena di permukaan bumi dapat
dipahami secara menyeluruh sehingga pemecahan masalahnya juga dapat dirumuskan
dengan baik.
3. Pendekatan
Kompleks Wilayah (Regional Complex
Approach)
Region
berarti suatu wilayah di permukaan bumi yang memiliki karakteristik tertentu (khas)
sehingga berbeda dengan wilayah-wilayah lainnya. Pendekatan kompleks wilayah merupakan
kombinasi antara pendekatan keruangan dan pendekatan ekologi. Dalam pendekatan
kompleks wilayah, suatu wilayah dipelajari dengan anggapan bahwa interaksi
antarwilayah akan berkembang karena pada hakikatnya suatu wilayah berbeda dengan
wilayah lainnya. Interaksi ini akan menyebabkan timbulnya permintaan dan
penawaran antarwilayah. Selain itu, dalam pendekatan kompleks wilayah juga memperhatikan
persebaran fenomena tertentu (pendekatan keruangan) serta interaksi antara manusia
dan lingkungan (pendekatan ekologi) untuk kemudian dipelajari kaitannya sebagai
sistem kesatuan. Pendekatan kompleks wilayah memiliki keunggulan yang terletak
pada fungsinya sebagai gabungan konsep sehingga memungkinkan pemahaman secara
mendalam dan menyeluruh.
No comments:
Post a Comment