Satelit, Komet, Asteroid, dan Meteor
Apakah yang dimaksud dengan satelit, komet, asteroid, dan meteor?
Sumber: https://pixabay.com/p-639574/?no_redirect |
1. Satelit
Satelit
adalah benda langit yang bergerak mengelilingi planet. Bersama dengan planet
yang dikelilinginya, satelit juga mengelilingi Matahari. Peredaran satelit mengelilingi
planet disebut gerak revolusi satelit. Satelit juga berotasi, yaitu berputar
mengelilingi sumbunya sendiri. Pada umumnya arah rotasi dan revolusi satelit
sama dengan arah rotasi dan revolusi planetnya, yaitu dari barat ke timur. Jumlah
satelit masing-masing planet berbeda-beda. Ada planet yang memiliki banyak
satelit, seperti Yupiter dan Saturnus, ada planet yang memiliki 1 satelit saja,
seperti Bumi, serta ada pula planet yang tidak memiliki satelit, seperti Merkurius
dan Venus.
Bulan merupakan satu-satunya satelit Bumi. Bulan
berotasi selama satu bulan (29,5 hari), sama dengan revolusinya. Oleh karena itu,
permukaan Bulan yang dilihat dari Bumi akan selalu sama. Jarak antara Bumi dengan
Bulan kira-kira sejauh 384.403 km. Massa Bulan kurang lebih 1/10 massa Bumi,
diameter Bulan sebesar 3.160 km, dan gravitasi Bulan 1/6 kali gravitasi Bumi.
Permukaan Bulan berkawah dan bergunung. Ada bagian yang gelap, halus, dan datar,
disebut Lembah Maria. Bulan tidak memiliki atmosfer sehingga perbedaan suhunya sangat ekstrem, yaitu suhu tertingginya 110o C dan suhu terendahnya
-173o C. Hal ini terjadi karena ketika terjadi penyinaran oleh
matahari tidak ada lapisan pelindungnya, sedangkan ketika penyinaran tidak
berlangsung panas yang telah diterima akan dihamburkan seluruhnya. Tidak adanya
atmosfer menyebabkan bunyi tidak dapat merambat, langit sangat gelap (hitam),
dan tidak ada siklus air.
2. Komet
Komet
lebih dikenal dengan sebutan bintang berekor karena komet diselubungi awan dan
gas sehingga tampak seperti memiliki ekor. Komet terdiri atas bagian kepala dan
ekor. Bagian kepala tersusun atas inti yang berupa bahan padat menyerupai bintang
sangat kecil dan koma sebagai pembungkus inti. Sementara itu, ekor komet
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu ekor yang lurus berupa gas dan ekor
yang melengkung berupa debu. Panjang ekor komet dapat mencapai jutaan mil.
Ketika mendekati Matahari, koma dapat bertambah besar. Arah ekor komet
selalu menjauhi Matahari karena terdorong oleh radiasi Matahari. Semakin dekat
dengan Matahari, semakin besar tekanan cahaya Matahari sehingga semakin panjang
pula ekor komet. Komet terdiri atas berbagai gas, termasuk sianogen, karbon
monoksida, nitrogen, hidroksil, dan nitrogen hidrid.
Komet beredar secara periodik. Misalnya,
Komet Halley yang mendekati Bumi pada tahun 1910, kemudian muncul lagi pada tahun
1986. Selain itu, ada Komet Kahoutek yang mendekati Bumi pada tahun 1973, diperkirakan
muncul lagi pada 4.000 tahun yang akan datang. Beberapa komet lainnya yang
telah ditemukan dan diberi nama, antara lain Wolf, Ecke, Brooks, Taylor,
Holmes, Gale, Whipple, Wild, West, dan Wilson, Arend-roland, Maikos,
Ikeya-seki, Shoemaker-levy, Hyakutake, Halebopp, Lovejoy, Elenin, Hartley,
Kopff, Swan, dan Bode.
3. Asteroid
Asteroid adalah benda-benda langit yang
tersebar di antara orbit planet Mars dan Yupiter, yaitu kira-kira 500 juta km
dari Matahari. Asteroid jumlahnya sangat banyak, telah ditemukan kurang lebih
18.000 buah. Asteroid tampak bersinar karena benda ini sama seperti planet,
menerima dan memantulkan cahaya Matahari. Teori pembentukan asteroid mengatakan
bahwa pada mulanya terdapat sebuah planet di antara Mars dan Yupiter, tetapi
kemudian planet tersebut meledak dan hancur berkeping-keping menjadi asteroid.
Ukuran asteroid bervariasi, ukuran asteroid yang kecil berdiameter sekitar 1
km, misalnya Asteroid Icarus dan Hermes dengan diameter 1,5 km. Sementara itu, asteroid
besar dapat mencapai diameter 900 km, misalnya Ceres (955 km). Beberapa
asteroid yang telah diberi nama, antara lain Palas (diameter 560 km), Hygola
(450 km), Vesta (391), Euphroosyne (370 km), Interamnia (350 km), dan Davida
(323 km).
4. Meteor
Meteor
adalah benda langit di ruang angkasa, baik yang terdiri atas senyawa logam
maupun batuan. Meteor sering disebut juga sebagai bintang jatuh karena dapat
memasuki atmosfer Bumi, bergesekan dengan atmosfer, kemudian terbakar sehingga
menghasilkan cahaya. Meteor terbentuk karena adanya pecahan asteroid, ekor
komet, atau pecahan benda langit lainnya. Meteor berwujud seperti bongkahan
logam besi dan nikel. Meteor yang
jatuh sampai ke permukaan Bumi disebut meteorit. Meskipun banyak meteorit yang
masuk ke atmosfer Bumi karena terpengaruh gravitasi Bumi, jarang ada yang
mencapai permukaan Bumi. Umumnya meteorit akan terbakar ketika bergesekan
dengan atmosfer Bumi. Beberapa meteorit yang dapat mencapai permukaan Bumi
misalnya Meteor Anhighito Greendland dengan berat 34 ton serta Meteor di Kawah Barringer
dengan diameter 1.400 meter, kedalaman 190 meter, dan berat sekitar 50.000 ton.
No comments:
Post a Comment