Thursday, January 18, 2018

Simbol Peta

Simbol Peta

Apa saja klasifikasi simbol peta berdasarkan bentuk dan berdasarkan wujudnya? Bagaimanakah pertimbangan dalam membuat simbol untuk suatu peta?
Sumber: Dokumen Pribadi
Simbol diperlukan untuk mencerminkan objek dan fenomena geografi pada peta sehingga setiap informasi yang disajikan dapat dipahami oleh pembaca peta. Diperlukan kecakapan khusus dalam membuat simbol peta. Secara sederhana, simbol adalah suatu gambar yang memiliki makna tertentu. Simbol memegang peranan yang sangat penting karena simbol merupakan sumber informasi utama mengenai tema tertentu dari suatu peta.

Berdasarkan bentuknya, simbol dapat diklasifikasikan menjadi simbol titik, simbol garis, dan simbol area atau bidang. Berdasarkan wujud atau hubungannya dengan objek yang digambarkan, simbol dapat diklasifikasikan menjadi simbol abstrak dan simbol piktorial. Simbol abstrak adalah simbol yang dibuat sama sekali tidak menyerupai objek aslinya. Sementara itu, simbol piktorial adalah simbol yang dibuat menyerupai objek aslinya. Selain simbol abstrak dan simbol piktorial, terdapat juga simbol yang menggunakan huruf atau angka. Biasanya simbol ini diambil dari huruf pertama dan kedua dari nama objek yang digambarkan.
Pembuatan simbol peta bukanlah merupakan hal yang mudah karena simbol harus mampu menyampaikan informasi secara jelas dari pembuat peta kepada pembaca peta. Bagi pembuat peta, penggunaan simbol diupayakan sederhana dan mudah untuk digambar, namun dapat menyajikan informasi yang diharapkan. Di sisi lain bagi pembaca peta, simbol harus jelas, mudah dibaca, menarik, dan mudah dipahami maknanya.
Simbol dari objek di permukaan bumi dapat diklasifikasikan menjadi ketampakan hipsografi, hidrografi, buatan manusia, vegetasi, serta ketampakan khusus.
1.    Ketampakan Hipsografi
Ketampakan hipsografi mencerminkan relief permukaan bumi. Ketampakan ini meliputi permukaan daratan, seperti pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah, bukit, lembah, dan sebagainya. Ketampakan hipsografi dapat disimbolkan dengan simbol warna. Sebagai contoh, warna hijau digunakan untuk permukaan bumi yang rendah, kemudian semakin tinggi digunakan warna hijau yang semakin muda, kemudian menjadi warna kuning, cokelat muda, dan cokelat tua seiring dengan pertambahan ketinggian. Daerah yang berketinggian di atas 4.000 meter dapat disimbolkan dengan warna putih karena memungkinkan terdapat salju. Akan tetapi, penyimbolan ketampakan hipsografi bisa berbeda-beda sehingga kita tetap harus membaca keterangan yang tertera pada legenda peta.

2.    Ketampakan Hidrografi
Ketampakan hidrografi adalah bagian permukaan bumi yang berupa objek perairan, seperti samudra, laut, selat, teluk, sungai, dan danau. Nama-nama objek perairan dalam peta ditulis dengan huruf miring (italic) berwarna biru. Kedalaman objek perairan umumnya disimbolkan dengan warna biru secara gradasi (bertingkat) seiring bertambahnya kedalaman, mulai warna biru keputih-putihan, biru muda, hingga biru tua.

3.    Ketampakan Objek Buatan Manusia
Ketampakan objek buatan manusia banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti jalan, rel kereta api, dan berbagai macam bangunan. Ketampakan buatan manusia disimbolkan dengan titik atau garis yang kadang-kadang dapat dipadukan dengan warna. Sebagai contoh, misalnya objek bangunan disimbolkan dengan titik berwarna hitam, jalan disimbolkan dengan garis berwarna merah, serta rel kereta api disimbolkan dengan garis yang berwarna hitam dan putih berselang-seling. Selain simbol-simbol tersebut, terdapat juga simbol berbagai fasilitas publik yang dibuat mencerminkan objek aslinya, seperti rumah sakit disimbolkan dengan tanda palang berwarna merah serta restoran disimbolkan dengan gambar sendok dan garpu.

4.    Ketampakan Vegetasi
Ketampakan vegetasi dapat disimbolkan dengan warna (hijau misalnya) dan dengan simbol piktorial untuk menggambarkan jenis vegetasi tertentu. Sebagai contoh, objek pohon kelapa disimbolkan dengan gambar yang menyerupai pohon kelapa atau pohon mangga disimbolkan dengan buah mangga. Penggunaan simbol piktorial ini bersifat relatif dan tidak terdapat aturan khusus, asalkan simbol yang digunakan dapat mewakili objek sebenarnya.

5.    Ketampakan Khusus
Ketampakan khusus dalam peta merupakan ketampakan yang menggambarkan tema-tema tertentu pada peta tematik. Sebagai contoh, simbol-simbol dalam peta curah hujan, peta geologi, peta jenis tanah, peta persebaran flora dan fauna, dan peta hasil pertanian. Simbol pada peta-peta tersebut adalah simbol-simbol khusus yang sesuai dengan tema dan tujuan peta. Penggunaan warna pada simbol ketampakan khusus bisa saja berbeda dengan warna pada peta umumnya. Sebagai contoh, pada peta geologi digunakan warna biru muda untuk menggambarkan formasi batu gamping, padahal warna biru biasanya menggambarkan objek perairan.

No comments:

Post a Comment

Postingan Terbaru

Klasifikasi Sumber Daya Alam Berdasarkan Sifat dan Proses Pemulihannya

Klasifikasi Sumber Daya Alam  Berdasarkan Sifat dan Proses Pemulihannya Bagaimanakah klasifikasi sumber daya alam berdasarkan sifat da...

Paling Banyak Dibaca