Monday, January 8, 2018

Perairan Darat: Sungai

Perairan Darat: Sungai
Sumber: http://www.publicdomainpictures.net/pictures/30000/velka/river-scenic-spot.jpg
Apakah yang dimaksud dengan sungai? Apa saja jenis-jenis sungai?
Sungai adalah alur aliran air yang besar dan terdapat di permukaan bumi. Debit aliran sungai dapat dinyatakan dalam satuan volume air per satuan waktu, biasanya digunakan satuan meter kubik per detik atau liter per detik. Debit aliran sungai terdiri atas komponen aliran air di permukaan (limpasan/run off atau overland flow), aliran antara (rembesan dari air lengas), dan aliran dasar (air tanah yang keluar sebagai mata air).
Sungai dapat diklasifikasikan berdasarkan kontinuitas aliran, arah aliran, sumber air, dan struktur geologi. Berdasarkan kontinuitas aliran, sungai diklasifikasikan menjadi sungai ephemeral, sungai intermitten, dan sungai perenial. Sungai ephemeral merupakan jenis sungai yang airnya hanya mengalir saat hujan dan setelah terjadinya hujan. Di beberapa daerah, sungai jenis ini belum tentu ada airnya meskipun pada saat musim hujan. Sungai ephemeral tidak memperoleh suplai air dari air tanah maupun air lengas. Sungai intermitten adalah sungai yang airnya hanya mengalir saat musim penghujan. Saat musim kemarau tiba, tidak terdapat aliran air di sungai ini. Oleh karena itu, sungai intermitten disebut juga sebagai sungai episodik. Sungai intermitten hampir sama dengan sungai ephemeral, tetapi saat musim hujan pasti selalu ada airnya. Sungai perenial adalah sungai yang mengalirkan air sepanjang tahun, baik musim kemarau maupun penghujan. Saat musim kemarau, aliran sungai berasal dari air tanah di sekitarnya. Sungai perenial yang debit aliran airnya relatif tetap sepanjang tahun disebut sungai permanen. Contoh sungai jenis ini adalah Sungai Mahakam dan Sungai Kapuas. Apabila debit aliran air sungai perenial cenderung banyak pada musim penghujan dan hanya sedikit pada musim kemarau, disebut dengan sungai periodik. Contoh sungai periodik adalah Sungai Opak dan Sungai Bengawan Solo.
Berdasarkan arah alirannya, sungai dapat diklasifikasikan menjadi sungai konsekuen, sungai subsekuen, sungai obsekuen, dan sungai resekuen. Sungai konsekuen adalah sungai yang memiliki arah aliran sesuai dengan kemiringan struktur geologi. Sungai subsekuen adalah sungai yang memiliki arah aliran tegak lurus terhadap struktur geologi, menuju ke arah sungai konsekuen. Sungai obsekuen adalah sungai yang arah alirannya berlawanan dengan arah aliran sungai konsekuen, alirannya menuju sungai subsekuen. Sementara itu, sungai resekuen adalah sungai yang mengalir sesuai dengan arah sungai konsekuen, menuju sungai subsekuen.
Berdasarkan sumber airnya, sungai dapat diklasifikasikan menjadi sungai anteseden dan sungai superimposed. Sungai anteseden adalah sungai yang dapat mempertahankan alirannya meskipun terjadi pengangkatan lapisan permukaan bumi. Sungai tersebut dapat mempertahankan aliran karena mampu mengerosi untuk mengimbangi pengangkatan yang terjadi. Contoh sungai anteseden adalah Sungai Oyo di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sungai superimposed adalah sungai yang terbentuk di aliran baru akibat erosi secara vertikal hingga ke lapisan bawah. Bentuk sungai ini dipengaruhi oleh perbedaan struktur dan jenis batuan.
Berdasarkan ketinggian muka air sungai terhadap permukaan air tanah, sungai diklasifikasikan menjadi sungai effluent dan sungai influent. Sungai effluent atau gaining stream adalah sungai yang terbentuk apabila air tanah di sekitarnya masuk ke alur sungai sehingga aliran sungai diperoleh dari suplai air tanah di sekitarnya. Sementara itu, sungai infuent atau losing stream adalah sungai yang terbentuk apabila air sungai masuk ke dalam akuifer (lapisan air bawah tanah) sehingga menambah cadangan air tanah.

No comments:

Post a Comment

Postingan Terbaru

Klasifikasi Sumber Daya Alam Berdasarkan Sifat dan Proses Pemulihannya

Klasifikasi Sumber Daya Alam  Berdasarkan Sifat dan Proses Pemulihannya Bagaimanakah klasifikasi sumber daya alam berdasarkan sifat da...

Paling Banyak Dibaca