Tuesday, January 16, 2018

Profil Tanah

Profil Tanah

Apakah yang dimaksud dengan profil tanah? Bagaimanakah cara pembagian horizon tanah?
Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/7/7e/Soil_
           profile%2C_Murieston_Water_-_geograph.org.uk_-_325135.jpg
Profil tanah adalah urutan susunan pelapisan yang terdapat dalam anatomi tubuh tanah. Profil tanah dapat dikatakan sebagai penampang melintang tubuh tanah yang memperlihatkan beberapa lapisan tanah, disebut sebagai horizon tanah. Tanah terbentuk oleh adanya peran faktor-faktor pembentuk tanah terhadap batuan induk, seperti iklim, organisme, relief, dan waktu. Faktor-faktor tersebut bekerja secara terus-menerus hingga menyebabkan perkembangan tanah. Perkembangan tanah dapat ditunjukkan oleh susunan horizon tanah. Secara sederhana, semakin banyak horizon yang terbentuk pada suatu profil tanah, maka artinya tanah tersebut semakin berkembang. Sebaliknya, pada tanah muda yang sedang berkembang, tidak terdapat banyak horizon tanah, bahkan bisa belum dijumpai adanya horizon tanah. Secara umum, horizon lengkap pada tanah yang telah berkembang terdiri atas horizon O, A, B, C, dan R.

1.    Horizon O
Horizon O merupakan lapisan tanah yang didominasi oleh bahan organik, baik dalam keadaan masih segar maupun sudah membusuk. Bahan organik terbentuk di atas horizon mineral di bawahnya. Horizon O terletak di bagian paling atas. Akan tetapi, horizon ini tidak selalu dijumpai di semua tempat, hanya di tempat tertentu saja. Horizon O dapat dibedakan menjadi horizon O 1 dan horizon O 2.
a.    Horizon O 1
Horizon O 1 adalah horizon O yang bahan organiknya mempunyai ciri serupa dengan bahan asal organik. Ciri ini dapat terlihat jelas dengan mata. Misalnya, terdapat tulang daun dan bagian batang tumbuhan. Bagian ini dapat disebut sebagai lapisan mulsa.
b.    Horizon O 2
Horizon O 2 adalah horizon O yang bahan organiknya telah mengalami pelapukan sehingga sudah tidak tampak lagi bentuk asalnya. Bagian ini dapat disebut sebagai lapisan humus.

2.    Horizon A
Horizon A merupakan lapisan tanah mineral yang terletak paling atas. Disebut lapisan mineral karena tanah terbentuk dari hasil pelapukan batuan induk. Berbeda halnya dengan horizon O, semua horizon di bawah horizon A adalah horizon mineral. Umumnya horizon A didominasi oleh material pasir, debu, dan sedikit lempung. Horizon A dibedakan menjadi horizon A 1, horizon A 2, dan horizon A 3.
a.    Horizon A 1
Horizon A 1 adalah horizon A yang dicirikan oleh percampuran antara bahan organik dan mineral. Percampuran tersebut sangat dimungkinkan karena horizon ini terletak paling atas. Percampuran dengan bahan organik menjadikan warna tanah pada horizon ini cenderung kehitaman.
b.    Horizon A 2 (Horizon E)
Horizon A 2 disebut juga sebagai horizon eluviasi. Horizon eluviasi merupakan bagian yang terlindi/tercuci paling maksimal. Tanah pada horizon ini berwarna pucat karena telah mengalami pencucian dan hanya meninggalkan material yang tidak berwana.
c.    Horizon A 3
Horizon A 3 merupakan horizon peralihan menuju horizon B atau C. Kadang-kadang horizon ini disebut dengan horizon AB jika lapisan di bawahnya adalah horizon B. Sementara itu, dapat disebut juga horizon AC jika lapisan di bawahnya adalah horizon C. Horizon A 3 memiliki ciri warna yang hampir sama dengan horizon A 2.

3.    Horizon B
Horizon B disebut juga sebagai horizon iluviasi. Tanah pada horizon ini merupakan akumulasi basa, lempung, besi, dan alumunium yang terlindi dari horizon A. Horizon B dibedakan menjadi horizon B 1, horizon B 2, dan horizon B 3.
a.    Horizon B 1
Horizon B 1 merupakan horizon peralihan antara horizon A dan horizon B dengan warna dan ciri yang didominasi oleh horizon B.
b.    Horizon B 2
Horizon B 2 merupakan horizon yang memiliki ciri murni horizon B, tanpa menunjukkan ciri horizon A maupun horizon di bawahnya.
c.    Horizon B 3
Horizon B 3 merupakan horizon peralihan antara horizon B dan horizon C atau R. Ciri tanah pada horizon ini didominasi oleh ciri horizon B, namun berkaitan dengan horizon di bawahnya. Kadang-kadang horizon ini disebut dengan horizon BC jika lapisan di bawahnya adalah horizon C dan disebut horizon BR jika lapisan di bawahnya adalah horizon R.

4.    Horizon C
Horizon C merupakan horizon dengan ciri yang sesuai dengan bahan induk tanah. Tanah pada horizon ini murni merupakan hasil pelapukan batuan induk. Tanah horizon C sama sekali tidak mempunyai ciri horizon A maupun B.

5.    Horizon R (Bedrock)
Horizon R merupakan bahan asal tanah (batuan induk). Horizon C dan horizon R bukan merupakan tanah sehingga tidak termasuk dalam solum/ketebalan tanah.

Perkembangan tanah dapat ditunjukkan oleh perkembangan horizon tanah. Awalnya, hanya terdapat batuan induk (R), kemudian batuan induk tersebut lapuk seiring berjalannya waktu. Hasil pelapukan membentuk horizon C di bagian atas horizon R. Horizon C terus mengalami perkembangan menjadi tanah dan membentuk horizon A. Artinya, pada tahap ini telah terdapat horizon A, horizon C, dan horizon R. Perkembangan tanah terus berlanjut, terjadi perlindian pada horizon A. Hasil perlindian tersebut terendapkan, membentuk horizon B. Artinya, pada tahap ini telah terdapat horizon A, horizon B, horizon C, dan horizon R. Oleh karena tanah telah mampu menumbuhkan tanaman, maka terdapat bagian dari tanaman yang mati membentuk horizon O. Artinya, pada tahap ini telah terdapat horizon O, horizon A, horizon B, horizon C, dan horizon R.

No comments:

Post a Comment

Postingan Terbaru

Klasifikasi Sumber Daya Alam Berdasarkan Sifat dan Proses Pemulihannya

Klasifikasi Sumber Daya Alam  Berdasarkan Sifat dan Proses Pemulihannya Bagaimanakah klasifikasi sumber daya alam berdasarkan sifat da...

Paling Banyak Dibaca