Friday, January 5, 2018

Pengertian Biosfer dan Berbagai Teori tentang Awal Kehidupan di Permukaan Bumi

Pengertian Biosfer dan Berbagai Teori tentang
Awal Kehidupan di Permukaan Bumi

Apa pengertian biosfer? Bagaimanakah teori tentang awal terbentuknya kehidupan di permukaan bumi?
Sumber: https://static.pexels.com/photos/697549/pexels-photo-697549.jpeg
Istilah biosfer berasal dari kata bio dan sphere. Bio berarti hidup dan sphere berarti lapisan. Jadi, secara sederhana biosfer berarti lapisan (lingkungan) berupa segala sesuatu yang hidup. Artinya, baik manusia, flora (tumbuhan), dan fauna (hewan) termasuk dalam sebutan ‘segala sesuatu yang hidup’ tersebut. Akan tetapi, dalam ilmu geografi, untuk mempelajari perilaku dan segala hal yang berhubungan dengan manusia berbeda dengan mempelajari flora maupun fauna. Oleh karena itu, menurut ilmu geografi, dalam biosfer hanya dipelajari tentang flora dan fauna saja. Manusia dan aktivitasnya dipelajari dalam antroposferBerdasarkan perspektif ilmu geografi, biosfer tidak hanya merupakan kehidupan flora dan fauna serta persebarannya saja. Biosfer juga menyangkut hubungan antara flora maupun fauna dengan lingkungannya.

Banyak ilmuwan yang meyakini bahwa awalnya permukaan bumi ini merupakan sebuah planet yang kosong. Lama-kelamaan permukaan bumi mulai dipenuhi oleh berbagai macam makhluk hidup, mulailah terbentuk kehidupan di bumi. Banyak teori yang telah dikemukakan oleh para ilmuwan untuk menjelaskan awal kehidupan di permukaan bumi. Teori-teori tersebut di antaranya sebagai berikut.

1.    Teori Kosmozoa
Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup yang terdapat di bumi adalah bagian dari sisi lain di alam semesta. Menurut teori ini, makhluk hidup telah ada di alam semesta di luar bumi. Dalam perjalanan benda-benda angkasa, makhluk tersebut dapat terus bertahan hidup sehingga akhirnya sampai di bumi dan hidup di bumi.

2.    Teori Pfluger
Teori ini menyatakan bahwa bumi berasal dari bahan yang mengandung karbon dan nitrogen. Karbon dan nitrogen kemudian membentuk sianogen (CN). Selanjutnya, senyawa sianogen tersebut membentuk protoplasma yang menjadi bakal inti berbagai macam makhluk hidup di bumi.

3.    Teori Abiogenesis dan Teori Biogenesis
Teori abiogenesis dikemukakan oleh Aristoteles. Menurut teori ini, makhluk hidup berasal dari benda mati (tak hidup) dan terbentuk secara spontan (generatio spontanea). Hal ini berdasarkan hasil pengamatan Aristoteles bahwa cacing berasal dari lumpur dan ulat berasal dari daging yang telah membusuk. Meskipun Aristoteles telah mengetahui bahwa makhluk hidup juga berasal dari makhluk hidup, seperti ikan dapat terbentuk dari telur-telur yang telah menetas, namun ia tetap meyakini bahwa ada ikan yang juga berasal dari lumpur. Teori ini didukung oleh Antonie Van Leuweenhoek, ia melihat makhluk aneh saat melakukan pengamatan terhadap air jerami dengan menggunakan mikroskop. Teori ini dianut oleh banyak orang selama beberapa abad.
Teori biogenesis adalah teori yang bertentangan dengan teori abiogenesis. Teori ini dikemukakan oleh Louis Pasteur. Menurut teori ini, makhluk hidup berasal dari makhluk hidup yang telah ada sebelumnya. Teori ini didukung oleh teori sebelumnya dari Francesco Redi dan Lazzaro Spallanzani. Francesco Redi melakukan eksperimen dengan menggunakan daging segar yang dimasukkan ke dalam gelas-gelas. Ada gelas yang tertutup rapat dan ada yang dibiarkan terbuka. Setelah beberapa hari dilakukan pengamatan, gelas yang terbuka dihinggapi lalat, kemudian lalat bertelur di gelas tersebut. Selang beberapa saat, muncullah ulat dari daging yang mulai membusuk di gelas yang tidak tertutup. Sementara itu, di gelas yang tertutup tidak ditemukan adanya ulat.
Lazzaro Spallanzani melakukan eksperimen dengan menggunakan air kaldu. Air kaldu tersebut dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Tabung reaksi yang pertama diisi air kaldu, ditutup rapat, kemudian disimpan. Tabung reaksi yang kedua diisi air kaldu, dipanaskan selama 15 menit, ditutup rapat, kemudian disimpan. Tabung raksi yang ketiga diisi air kaldu, dipanaskan selama 15 menit, kemudian disimpan tanpa tutup. Setelah beberapa hari, ternyata terdapat jasad renik di dalam tabung reaksi pertama dan ketitiga. Kesimpulan dari penelititian ini adalah kehidupan berasal dari makhluk hidup yang telah ada sebelumnya. Berdasarkan berbagai fakta ini, akhirnya teori biogenesis dapat mematahkan teori abiogenesis.

4.    Teori Allen
Teori ini menyatakan bahwa protoplasma terbentuk akibat adanya reaksi antara nitrogen, hidrogen, oksigen, dan sulfur dengan energi matahari. Nitrogen, hidrogen, oksigen, dan sulfur berasal dari genangan air di permukaan bumi

5.    Teori Moore
Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup dapat terbentuk dari bahan anorganik, dalam kondisi tertentu yang sesuai, saat bumi mengalami proses pendinginan. Maksud dari ‘kondisi tertentu yang sesuai’ adalah saat tercapainya fase kompleks selama proses pendinginan.

6.    Teori Transendental
Teori ini disebut juga sebagai teori ciptaan, yaitu teori dengan sudut pandang religi yang menyatakan bahwa makhluk hidup diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dengan demikian, terciptanya makhluk hidup sudah berada di luar jangkauan ilmu pengetahuan apapun.

No comments:

Post a Comment

Postingan Terbaru

Klasifikasi Sumber Daya Alam Berdasarkan Sifat dan Proses Pemulihannya

Klasifikasi Sumber Daya Alam  Berdasarkan Sifat dan Proses Pemulihannya Bagaimanakah klasifikasi sumber daya alam berdasarkan sifat da...

Paling Banyak Dibaca