Friday, December 29, 2017

Teori Asal Mula Tata Surya

Teori Asal Mula Tata Surya
Sumber: https://www.jpl.nasa.gov/images/solarsystem/20150407/oceanworlds-16.jpg
Bagaimana tata surya dapat terbentuk?
Terdapat beberapa teori yang dikemukakan oleh para ahli tentang asal mula terbentuknya tata surya. Beberapa teori tersebut antara lain sebagai berikut.

1.    Teori Tidal (Pasang Surut Gas)
Teori tidal (pasang surut gas) dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys pada 1918. Teori ini menyempurnakan penemuan Buffon yang telah dikenal lebih dulu. Menurut teori ini, pada ratusan juta tahun yang lalu ada sebuah bintang besar yang bergerak mendekati Matahari. Akibat jarak yang dekat dan pengaruh gaya gravitasi bintang tersebut, terjadi pasang surut pada Matahari, saat itu Matahari masih berupa kumpulan gas. Oleh karena itu, timbullah semacam gelombang raksasa dari Matahari akibat gaya tarik bintang besar tersebut. Gelombang tersebut membentuk lidah pijar yang membentang dari arah Matahari menuju ke bintang besar tersebut. Lidah pijar mengalami pemadatan partikel gas, kemudian menjadi gumpalan-gumpalan sehingga terpisah satu sama lain. Gumpalan tersebut membentuk planet-planet.
Bintang besar yang telah menyebabkan bagian Matahari terpisah, kemudian bergerak sesuai dengan orbitnya di jagat raya. Bintang besar bergerak semakin menjauh sehingga pengaruhnya terhadap Matahari maupun terhadap planet yang telah terbentuk hilang. Planet-planet yang telah terbentuk kemudian mengalami pendinginan. Planet-planet yang berukuran kecil mengalami proses pendinginan secara cepat. Sementara itu, planet-planet yang berukuran besar mengalami pendinginan secara lambat. Selain mengalami pendinginan, planet-planet juga masih terus bergerak mengelilingi Matahari. Akibat gerakan dilakukan dengan orbit berbentuk elips, suatu ketika akan terjadi jarak minimum antara planet dan Matahari. Terjadi tarikan kuat Matahari terhadap planet-planet tersebut sehingga terjadi pasang surut pada planet yang menyebabkan sebagian materi kecil dari planet terpisah. Materi yang terpisah tersebut kemudian mengalami proses pendinginan sehingga membentuk satelit yang berputar mengelilingi planet.

2.    Teori Bintang Kembar
Teori bintang kembar dikemukakan oleh Raymond Arthur Lyttleton. Teori ini menyatakan bahwa pada awalnya matahari merupakan salah satu bintang kembar yang saling mengelilingi dengan bintang yang lain. Ada bintang lain yang menabrak salah satu bintang kembar sehingga bintang kembar tersebut hancur menjadi bagian-bagian kecil. Pecahan tersebut terus berputar, lalu mendingin menjadi planet-planet. Planet-planet terus mengelilingi bintang yang tidak hancur, yaitu Matahari.

3.    Teori Nebula (Kabut)
Teori nebula dikemukakan oleh Immanuel Kant dan Laplace pada 1796. Teori ini menyatakan bahwa pada mulanya terdapat kabut gas dan debu (nebula) yang sangat panas. Sebagian besar kabut tersebut terdiri atas hidrogen dan sedikit helium. Saat mengalami proses pendinginan, kabut gas tersebut menyusut. Semakin lama bentuk kabut gas yang menyusut berubah dari bentuk bulat bola menjadi berbentuk semacam cakram. Sebagian besar materi kabut gas terkumpul di pusat cakram dan akhirnya kemudian menjadi Matahari. Sementara itu, materi kabut gas sisanya membentuk seperti cincin dan tetap mengelilingi Matahari sebagai pusatnya. Setelah mengalami pendinginan, bagian yang terpisah ini menjadi planet-planet, termasuk masing-masing satelitnya.

4.    Teori Big Bang
Teori big bang dikemukakan oleh George Lemaitre. Teori ini menyatakan bahwa pada mulanya alam semesta adalah primeval atom yang berisi semua materi dalam keadaan yang sangat padat. Suatu ketika materi ini meledak dan seluruh materinya terlempar ke ruang angkasa. Materi-materi tersebut akhirnya membentuk bintang, planet, debu kosmis, asteroid, meteor, dan partikel-partikel lain. Teori ini didukung oleh seorang astronom Amerika Serikat yang bernama Edwin Hubble. Berdasarkan pengamatan dan penelitian yang telah dilakukan, Hubble menunjukkan bahwa jagat raya ini tidak bersifat statis dan terus berubah.

5.    Teori Planetesimal (Planet Kecil)
Teori planetesimal dikemukakan oleh Moulton dan Chamberlin pada 1905. Mereka adalah dua sarjana yang berasal dari Amerika Serikat. Teori ini mengemukakan bahwa pada mulanya tata surya terbentuk dari kabut gas yang mengelilingi inti gas panas. Kabut gas tersebut terus berputar mengelilingi inti gas hingga terpilin (disebut kabut pilin). Kabut pilin tersebut terdiri atas buritan material padat yang disebut planetesimal. Lama-kelamaan kabut gas yang terpilin berubah menjadi bahan-bahan padat, kemudian menjadi planet. Sementara itu, inti gas panas menjadi Matahari.

No comments:

Post a Comment

Postingan Terbaru

Klasifikasi Sumber Daya Alam Berdasarkan Sifat dan Proses Pemulihannya

Klasifikasi Sumber Daya Alam  Berdasarkan Sifat dan Proses Pemulihannya Bagaimanakah klasifikasi sumber daya alam berdasarkan sifat da...

Paling Banyak Dibaca