Thursday, December 28, 2017

Pendekatan Geografi

Pendekatan Geografi

Pendekatan apa saja yang digunakan dalam ilmu geografi?
Objek yang dipelajari dalam ilmu geografi terdiri atas objek material dan objek formal. Objek material geografi adalah seluruh fenomena yang ada di permukaan bumi. Sementara itu, objek formal geografi adalah pendekatan atau sudut pandang yang digunakan dalam geografi. Geografi tidak hanya memfokuskan objek kajiannya pada objek material saja, tetapi juga menekankan pada sudut pandang keilmuan.
Sumber: https://c1.staticflickr.com/5/4623/38876758084_48eed34d4a_b.jpg
Menurut Bintarto dan Surastopo (1979), ada 3 pendekatan yang digunakan dalam geografi. Ketiga pendekatan tersebut adalah pendekatan keruangan (spatial approach), pendekatan ekologi (ecological approach), dan pendekatan kompleks wilayah (regional complex approach).

1.    Pendekatan Keruangan (Spatial Approach)
Pendekatan keruangan dilakukan dengan cara menganalisis gejala atau fenomena geografi berdasarkan persebarannya. Pendekatan keruangan berhubungan erat dengan analisis keruangan. Analisis keruangan adalah suatu cara pandang khas dalam ilmu geografi, yaitu cara pandang dengan mempertimbangkan keanekaragaman ruang muka bumi serta membahas masing-masing aspek-aspek keruangannya. Selain itu, analisis keruangan juga paling baik digunakan untuk mendalami suatu fenomena dalam rangka menyusun teori. Salah satu contoh penggunaan pendekatan keruangan adalah ketika mengkaji persebaran jenis tanah dan kemiringan lereng di suatu daerah.

2.    Pendekatan Ekologi (Ecological Approach)
Menurut Bintarto dan Surastopo (1979), dalam melakukan analisis lingkungan, geografi mencoba menelaah gejala saling memengaruhi (interaksi) dan hubungan timbal balik (interelasi) antara komponen fisik (lingkungan alamiah) dan komponen nonfisik (sosial). Ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang interaksi organisme hidup dengan lingkungannya. Dalam mempelajari ekologi, seseorang harus mempelajari organisme hidup, seperti manusia, hewan, dan tumbuhan, serta sekaligus mempelajari lingkungannya, seperti hidrosfer (air), litosfer (tanah), dan atmosfer (udara). Selain berinteraksi dengan lingkungannya, organisme hidup juga dapat berinteraksi dengan organisme hidup yang lain.
Pendekatan ekologi didasari oleh salah satu prinsip dalam biologi, yaitu adanya interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Pendekatan ekologi menekankan pada keterkaitan antara fenomena geosfer dan variabel lingkungan yang ada. Dengan pendekatan ekologi, berbagai fenomena di permukaan bumi dapat dipahami secara menyeluruh sehingga pemecahan masalahnya juga dapat dirumuskan dengan baik.

3.    Pendekatan Kompleks Wilayah (Regional Complex Approach)
Region berarti suatu wilayah di permukaan bumi yang memiliki karakteristik tertentu (khas) sehingga berbeda dengan wilayah-wilayah lainnya. Pendekatan kompleks wilayah merupakan kombinasi antara pendekatan keruangan dan pendekatan ekologi. Dalam pendekatan kompleks wilayah, suatu wilayah dipelajari dengan anggapan bahwa interaksi antarwilayah akan berkembang karena pada hakikatnya suatu wilayah berbeda dengan wilayah lainnya. Interaksi ini akan menyebabkan timbulnya permintaan dan penawaran antarwilayah. Selain itu, dalam pendekatan kompleks wilayah juga memperhatikan persebaran fenomena tertentu (pendekatan keruangan) serta interaksi antara manusia dan lingkungan (pendekatan ekologi) untuk kemudian dipelajari kaitannya sebagai sistem kesatuan. Pendekatan kompleks wilayah memiliki keunggulan yang terletak pada fungsinya sebagai gabungan konsep sehingga memungkinkan pemahaman secara mendalam dan menyeluruh.

No comments:

Post a Comment

Postingan Terbaru

Klasifikasi Sumber Daya Alam Berdasarkan Sifat dan Proses Pemulihannya

Klasifikasi Sumber Daya Alam  Berdasarkan Sifat dan Proses Pemulihannya Bagaimanakah klasifikasi sumber daya alam berdasarkan sifat da...

Paling Banyak Dibaca