Friday, December 29, 2017

Jagat Raya dan Tata Surya

Jagat Raya dan Tata Surya
Sumber: https://www.goodfreephotos.com/albums/united-states/wisconsin/newport-state-park/landscape-and-milky-way.jpg
Apa yang dimaksud dengan jagat raya dan tata surya?
Jagat raya atau alam semesta adalah ruangan yang sangat luas, tidak terhingga, dan batas-batasnya belum diketahui secara jelas. Jagat raya terdiri atas ribuan galaksi. Galaksi adalah suatu sistem ruang angkasa yang terdiri atas bintang, debu, dan gas yang amat luas. Setiap anggota galaksi memiliki gaya tarik-menarik atau gaya gravitasi. Galaksi terdiri atas miliaran bintang. Bintang-bintang tersebut memiliki warna, ukuran, dan ciri-ciri yang beraneka ragam.

Sistem tata surya termasuk dalam sebuah galaksi yang bernama Galaksi Bima Sakti. Selain Galaksi Bima Sakti, masih ada banyak galaksi lainnya. Galaksi yang terdekat dengan Bima Sakti adalah Andromeda. Kedua pusat galaksi ini berjarak 1,5 juta tahun cahaya. Jarak tersebut sangat jauh, bukan? Perbandingannya, jarak Bumi dengan Matahari adalah 8 1/3 menit cahaya atau 500 detik cahaya. Jika dalam 1 detik cahaya dapat menempuh jarak 300.000 km, jarak Bumi dengan Matahari adalah 500 x 300.000 km = 150 juta km. Kamu dapat membayangkan berapa jauh jarak antara kedua pusat galaksi yang berada pada rentang 1,5 juta tahun cahaya.
Matahari merupakan pusat tata surya. Dalam sistem tata surya ini, benda-benda angkasa bergerak mengelilingi Matahari karena adanya reaksi gaya gravitasi antara Matahari dan benda-benda angkasa tersebut. Benda-benda angkasa dalam tata surya terdiri atas planet yang juga dikelilingi oleh benda angkasa yang lebih kecil, yaitu satelit, asteroid atau planet minor, meteorid, dan komet.
Ada 2 paham yang berkaitan dengan pusat tata surya, yaitu paham geosentris dan paham heliosentris. Paham geosentris menyebutkan bahwa Bumi merupakan pusat tata surya. Paham ini dicetuskan oleh ahli filsafat Yunani kuno yang bernama Claudius Ptolomeus. Paham ini dianut oleh sebagian besar orang hingga 14 abad lamanya. Pada masa itu, orang-orang Yunani melakukan pengamatan dan telah mengenal 5 planet selain Bumi, yaitu Merkurius, Venus, Mars, Yupiter, dan Saturnus. Pada abad ke-16, Nicolaus Copernicus, seorang ilmuwan Polandia, mengubah paham geosentris dengan pendapatnya bahwa Matahari merupakan pusat tata surya. Pandangan ini disebut paham heliosentris. Pandangan Copernicus ini berdasarkan atas hasil pengamatan yang teliti serta dengan perhitungan yang sistematis. Paham ini masih diyakini kebenarannya hingga saat ini.

No comments:

Post a Comment

Postingan Terbaru

Klasifikasi Sumber Daya Alam Berdasarkan Sifat dan Proses Pemulihannya

Klasifikasi Sumber Daya Alam  Berdasarkan Sifat dan Proses Pemulihannya Bagaimanakah klasifikasi sumber daya alam berdasarkan sifat da...

Paling Banyak Dibaca