Komposisi
Penduduk
Sumber: https://static.pexels.com/photos/39691/family-pier-man-woman-39691.jpeg |
Apa
saja macam-macam komposisi penduduk? Bagaimana cara untuk menghitung sex ratio dan angka ketergantungan?
Terdapat berbagai macam komposisi penduduk. Komposisi
penduduk dapat berupa komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin,
komposisi penduduk menurut ekonomi, komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan,
dan komposisi penduduk menurut golongan/bangsa.
1. Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis
Kelamin
Komposisi
penduduk menurut umur dan jenis kelamin merupakan komposisi penduduk yang paling
sering digunakan. Dengan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin,
maka dapat diketahui perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan (sex ratio), jumlah penduduk menurut
golongan umur, usia tidak produktif yang harus ditanggung oleh penduduk usia
produktif (rasio ketergantungan), serta jumlah penduduk usia sekolah di suatu
wilayah.
Jika nilai perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan (sex ratio)
> 100, berarti jumlah laki-laki lebih banyak dibandingkan jumlah perempuan. Sex ratio dapat dihitung
dengan menggunakan rumus berikut.
Sex ratio = (jumlah penduduk laki-laki /
jumlah penduduk perempuan) × 100
Perbandingan antara jumlah penduduk usia tidak produktif yang harus
ditanggung oleh penduduk usia produktif (angka ketergantungan) dapat diketahui
dengan rumus berikut.
Angka
ketergantungan = (penduduk usia 0 sampai 14 + penduduk usia > 65) / penduduk
usia 15 – 64
Jumlah penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat digambarkan dalam
bentuk diagram yang disebut dengan piramida penduduk. Piramida penduduk dapat
berupa piramida penduduk muda, piramida penduduk dewasa, atau piramida penduduk
tua. Piramida penduduk muda disebut juga dengan piramida penduduk ekspansif.
Piramida penduduk muda memiliki bentuk menyerupai limas atau kerucut, yaitu dengan
alas yang lebar dan puncak yang meruncing. Alas yang lebar menunjukkan bahwa
komposisi penduduk didominasi oleh penduduk usia muda. Suatu wilayah yang
memiliki piramida penduduk bentuk ini merupakan wilayah yang sedang berkembang.
Tingkat kelahiran di wilayah tersebut terbilang tinggi, namun tingkat kematian
penduduk usia tua juga tinggi. Wilayah dengan piramida penduduk muda memiliki pertumbuhan
penduduk yang tinggi. Contoh negara yang memiliki piramida penduduk muda adalah
negara-negara di Afrika. Piramida penduduk dewasa memiliki bentuk menyerupai granat,
disebut juga dengan bentuk piramida penduduk stasioner. Wilayah yang memiliki
piramida penduduk dewasa memiliki jumlah penduduk yang relatif stabil (stasioner),
jumlah kelahiran dan jumlah kematian rendah, jumlah penduduk muda hampir sama
dengan jumlah penduduk tua, dan memiliki pertumbuhan penduduk yang relatif
rendah. Contoh negara yang memiliki piramida penduduk dewasa adalah Swedia.
Sementara itu, piramida penduduk tua memiliki bentuk menyerupai batu nisan.
Wilayah yang memiliki bentuk piramida penduduk tua memiliki jumlah penduduk
yang relatif berkurang, angka kelahiran lebih kecil dibandingkan dengan angka
kematian, jumlah penduduk tua lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk muda,
dan pertumbuhan penduduk sangat rendah, bahkan bisa tidak ada sama sekali.
Negara yang memiliki piramida penduduk tua, misalnya Jepang, Jerman, dan
Italia.
2. Komposisi
Penduduk Menurut Ekonomi
Komposisi penduduk menurut ekonomi diperlukan sebagai acuan dalam penentuan
kebijakan ekonomi di suatu wilayah. Komposisi penduduk menurut ekonomi dapat dibuat
berdasarkan angkatan kerja dan berdasarkan mata pencaharian. Dalam komposisi
penduduk berdasarkan angkatan kerja, dibedakan antara penduduk yang bekerja dan
penduduk yang tidak bekerja. Sementara itu, komposisi penduduk berdasarkan mata
pencaharian dilakukan dengan mengklasifikasikan jenis pekerjaan, kemudian menghitung
jumlah penduduk yang bekerja pada setiap jenis pekerjaan yang telah ditentukan.
3. Komposisi
Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan diperlukan sebagai acuan dalam
penentuan kebijakan bidang pendidikan di suatu wilayah. Penyusunan komposisi
penduduk menurut tingkat pendidikan dilakukan dengan menghitung jumlah penduduk
pada setiap tingkat pendidikan, yaitu tidak sekolah, tidak tamat SD, tamat SD, tamat
SMP, tamat SMA, tamat D3, tamat S1, tamat S2, dan tamat S3. Melalui komposisi
penduduk menurut tingkat pendidikan, maka dapat diketahui kualitas sumber daya
manusia di suatu wilayah.
4. Komposisi
Penduduk Menurut Golongan/Bangsa
Komposisi penduduk menurut
golongan/bangsa diperlukan sebagai acuan dalam penentuan kebijakan pembangunan
untuk menghindari berbagai permasalahan sosial dan politik di suatu wilayah.
Komposisi penduduk menurut golongan/bangsa dibuat berdasarkan tempat kelahiran
seseorang, tempat kelahiran nenek moyang, kewarganegaraan seseorang, dan
kewarganegaraan nenek moyang. Komposisi penduduk menurut golongan/bangsa juga
dapat dibuat berdasarkan suku, agama, bahasa, dan daerah. Komposisi penduduk menurut
golongan/bangsa sangat diperlukan di Indonesia sebagai negara yang terdiri atas
banyak golongan penduduk.
No comments:
Post a Comment